Baca juga : Gadis Bandung, Nikahi Ayah Sahabatnya, Beda Usia 33 Tahun
Namun, pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor memiliki tanggapan berbeda. Gregg Djako, juru bicara legal rumah sakit, membantah tuduhan bahwa rumah sakit telah mengabaikan kasus ini. Ia menjelaskan bahwa rumah sakit telah mengambil inisiatif untuk memeriksa dokumen dan situasi, dan baru mengetahui masalah ini pada Mei 2023.
Kisah ini membawa masyarakat dalam perenungan tentang pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan dalam prosedur medis yang sensitif. Misteri pertukaran bayi ini menjadi cerminan tentang kerentanan dan kompleksitas dalam layanan kesehatan dan perlindungan anak.
Bagaimanapun, semoga kejadian ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak dan mendorong perubahan yang lebih baik dalam tata kelola layanan medis.