Dirinya pun melihat dalam event kearifan lokal sendiri tidak pernah ada masalah, sehingga seharusnya event internasional harus bisa lebih mengacu kepada kearifan lokal dan adat istiadat Indonesia.
“Karena kita setiap tahun itu ada lomba abang none, kalau di Kabupaten Bandung mojang jajaka. Semua kita gunakan untuk promosi duta pariwisata ekonomi kreatif,” terangnya.
“Jangan sampai tercoreng karena ada kejadian yang melanggar hukum. Jika seandainya ada, tindakan melanggar hukum itu harus dihukum dengan ketegasan, agar ini tidak terulang kembali dan berpotensi mencoreng wajah pariwisata Indonesia,” tutupnya. (Agi)