JABAR ESKPRES- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah mengeluarkan suatu ajakan penting kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melaksanakan hak pilih mereka pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diadakan pada tahun 2024.
Meskipun tidak ada calon pemimpin yang sempurna, Mahfud mengingatkan bahwa tidak menggunakan hak suara dalam pemilu berarti memberikan kesempatan bagi individu yang mungkin memiliki niat dan perilaku yang buruk untuk mendapatkan kekuasaan.
Dalam penjelasannya, Mahfud MD mengemukakan bahwa calon pemimpin yang berpartisipasi dalam pemilu pasti memiliki sisi baik dan buruk masing-masing.
BACA JUGA : Mahfud MD Optimis Gakkumdu Bisa Mengantisipasi Pelanggaran Pemilu 2024
Dalam pernyataannya pada acara ‘Forum Diskusi Sentra Gakumdu-Wujudkan Pemilu Bersih’ yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (8/8/2023), Mahfud mengungkapkan bahwa semua kandidat pemimpin memiliki ciri positif dan negatif yang dapat ditemukan.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak menahan niat untuk memberikan suara hanya karena mereka tidak menemukan pemimpin yang sempurna tanpa cela.
Lebih lanjut, Mahfud MD mengajak masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang memiliki jumlah keburukan atau kejelekan yang paling sedikit. Ia menjelaskan bahwa memilih pemimpin yang memiliki sedikit kelemahan akan lebih bijak daripada tidak memilih sama sekali.
Mahfud merasa perlu untuk menekankan bahwa kehadiran pemimpin dalam suatu negara merupakan suatu keharusan, dan jika masyarakat tidak berpartisipasi dalam memilih, maka akibatnya akan merugikan sendiri.
Mahfud juga berbagi pandangan dari beberapa filsuf politik yang menyatakan bahwa tujuan pemilu bukanlah untuk menemukan pemimpin yang sempurna, melainkan untuk mencegah individu yang lebih jahat atau buruk untuk menjadi pemimpin.
Dalam hal ini, ia menekankan pada urgensi pemilihan pemimpin yang bersedia mendengarkan aspirasi rakyat secara keseluruhan, bukan hanya kelompok tertentu atau memanfaatkan politik identitas.
BACA JUGA : Menkominfo Budi Arie Minta Keterbukaan Informasi Publik di Pemerintah Jadi Budaya
Dalam konteks ini, Mahfud MD menggarisbawahi pentingnya pemilu sebagai sarana untuk mencari dan menentukan pemimpin yang dapat mewakili keberagaman aspirasi masyarakat.