JABAR EKSPRES – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 di Wilayah Jawa Barat (Jabar) menuai sorotan dari berbagai pihak. Pasalnya, dari jumlah pendaftar PPDB untuk tingkat SMA, SMK, dan SLB sekitar 520, sebanyak 4.791 ditambah 89 siswa kedapatan curang.
Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jabar dari Komisi 5 yakni, Siti Muntamah atau bisa disebut Umi Oded, mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak termasuk Dinas Pendidikan (Disdik), guna membahas terkait persoalan yang terjadi selama proses pendaftaran PPDB kemarin berlangsung.
“Yang salah pasti bukan mereka (para orang tua). Kalau mereka misalkan ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya dan jalannya hanya itu saja (cara curang) pasti akan dilakukan. Karena itu terdorong dari rasa cinta dan tanggung jawab,” katanya
Baca Juga:Nekat Habisi Nyawa Mahasiswa UI, Pelaku Ngaku Terinspirasi dari Salah Satu FilmDiduga Aniaya Anak di Bawah Umur, Pria di Sukabumi Ditangkap, Polisi Beberkan Kronologisnya!
Maka dari itu, agar Proses pendaftaran PPDB di tahun 2024 nanti dapat berjalan lancar, Umi menuturkan harus adanya perubahan yang cukup besar.
“Kan kebijakannya ada di Kemendikbud, kita hanya (di daerah) ngasih masukan, tambal sulam. Nah untuk itu tahun 2024, sepertinya harus ada perubahan besar yang memang harus diambil untuk menyelamatkan pendidikan anak-anak,” pungkasnya
Sebelumnya, Disdik Jabar mengaku bahwa pihaknya kembali menemukan dugaan proses kecurangan saat melakukan pendaftaran PPDB 2023 setelah sebelumnya menindak 4.791 calon siswa SMA, SMK, dan SLB.
Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya Mengatakan, tindakan dugaan kecurangan tersebut yakni sebanyak 89 kasus pada saat proses pendaftar PPDB 2023.
