Kawasan Bandung Barat Masuk Daftar Rentan Pergerakan Tanah, Begini Penjelasan BPBD!

JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat menyebutkan, seluruh wilayah di KBB berpotensi mengalami pergerakan tanah.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Barat, Jarot Prasetyo mengatakan, berdasarkan hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 2022 lalu, kawasan Bandung Barat masuk dalam daftar daerah rentan terjadinya gerakan tanah (gertan).

“Hampir di semua kecamatan rentan terjadinya gerakan tanah. Akan tetapi kami selalu memberikan edukasi dan peringatan dini kepada warga terkait hal itu,” kata Jarot saat dihubungi, Sabtu (5/8/2023).

Menurutnya, gerakan tanah memiliki level zona diantaranya menengah tinggi, berpotensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan meliputi kecamatan Cisarua, Lembang, Parongpong.

Sementara untuk menengah tinggi meliputi kecamatan Batujajar, Cihampelas, Cikalong Wetan, Cililin, Cipatat, Cipeundeuy, Cipongkor, Gununghalu, Ngamprah, Rongga, Saguling, Sindangkerta.

“Untuk level zona menengah itu di kecamatan Padalarang,” ujarnya.

Ia menambahkan, satu rumah di Kampung Tarengtong RT 03 RW 14 Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat roboh rata dengan tanah pada Kamis 3 Agustus 2023 disebabkan pergerakan tanah.

“Pergerakan tanah itu ada tandanya, seperti di Tagog Apu Padalarang. Sebelum ambruk, rumah tersebut ditandai dengan adanya retak-retak dibeberapa titik. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan petugas BPBD pun langsung ke lokasi,” bebernya.

Namun Ia menegaskan, pergerakan tanah bukan bersumber dari getaran atau guncangan akibat gempa.

“Bukan akibat gempa. Pergerakan tanah arau potensi longsor. Badan geologi mengistilahkannya demikian,” katanya.

Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah itu disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Ini juga perlu diwaspadai terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” tandasnya. (Mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan