“Hasil musyawarah warga, tokoh masyarakat, para ketua RT dan para ketua RW sudah sepakat para prinsipnya menolak penutupan total persimpangan kereta api,” ujarnya.
“Warga keukeuh (bersikeras) menolak setelah dilakukan musyawarah dengan pengurus RW setempat, tokoh masyarakat dan tokoh agama,” lanjut Ridwan.
Dia berpesan, kepada pihak terkait supaya melakukan sosialisasi megenai penolakan penutupan total persimpangan sebidang oleh PT KAI, dapat dilaksanakan di wilayah RT.06/RW.01, Desa Cileunyi Wetan.
“Meski PT KAI rencananya akan sosialisasi dalam waktu dekat, namun dari rembukan mereka sepakat akan tetap menolak. Alasannya, pintu perlintasan tersebut urgent bagi masyarakat,” paparnya.
“Agar lebih jelas bisa langsung cek lapangan, supaya bisa melihat yang sebenarnya,” pungkas Ridwan. (Bas)