JABAR EKSPRES – Makanan yang diduga mengandung zat formalin dan bahan pewarna buatan ditemukan dalam agenda kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta Istrinya Atalia Praratya ke Sumedang, Rabu 2 Agustus 2023.
Dalam kunjungan kerja bertajuk Sarling atau Siaran Keliling Jabar Juara ke Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Emil sapaan akrabnya menyempatkan singgah di mobil laboratorium keliling Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM yang berada di kawasan Pasar Situraja.
Gubernur Jabar mendapatkan laporan bahwa masih ditemukan adanya bahan makanan yang memiliki kandungan berbahaya seperti pewarna buatan dan formalin.
BACA JUGA: CCTV Mati, Kantor Kecamatan Ciawi Bogor Kebobolan Maling, Dua Kamera Hilang
Mengenai itu, Kang Emil membenarkan bahwa makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut masih kerap ditemukan.
“Selalu saja ada yang begitu (penggunaan formalin dan pewarna buatan pada bahan makanan) dan itu alasan kenapa BPOM punya mobil keliling,” ungkap Emil disela kunjunganya kepada wartawan, Rabu 2 Agustus 2023, di halaman SMAN 1 Situraja Kabupaten Sumedang.
Layak diketahui, dikutip dari situs reski BPOM https://www.pom.go.id, bahwa formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.
Formalin dikenal luas sebagai bahan pembunuh hama atau desinfektan dan banyak digunakan dalam industri.
BACA JUGA: Bupati Bandung Izinkan Dewa 19 Gelar Konser di Stadion Si Jalak Harupat: Gak Masalah!
Penggunaan formalin sebagai pengawet adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet.
Terkait hal itu, Emil pun mengimbau dan berharap kepada masyarakat agar lebih berhati-hati serta dapat mengenali penyalahgunaan bahan berbahaya pada makanan.
“Pokoknya masyarakat kalau ada warna makanan yang berwarna terlalu ngejreng patut dicurigai, jangan dikonsumsi. itu mungkin menggunakan pewarna buatan yang membahayakan,” imbaunya.
Emil menyebut, sementara untuk bahan formalin beberapa di antaranya ditemukan pada makanan jenis mie.
“Dua ditemukan yang masih ada formalinnya pada makanan berupa mie dan harusnya tidak terjadi serta dilakukan tindakan,” ungkapnya.