JABAR EKSPRES – Bronny James, putra dari bintang NBA, LeBron James, mengalami serangan jantung saat berlatih dengan tim USC. Setelah tiga hari di rumah sakit, LeBron akhirnya memberikan kabar positif melalui cuitan bahwa keluarganya “aman dan sehat.” Bronny James yang berusia 18 tahun tersebut, pingsan saat bermain basket dan harus dirawat di ICU, namun kondisinya saat ini sudah stabil.
Baca Juga: Hubungan Langka Stephen Curry dan LeBron James!
LeBron mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang telah memberikan dukungan dan doa bagi keluarganya melalui cuitan di akun Twitternya. Ia merasa sangat terharu dan bersyukur atas dukungan yang diterimanya. Keluarga James kini sudah bersatu kembali dengan selamat dan sehat, dan mereka merasakan cinta dari para pendukung. LeBron menyatakan bahwa akan ada keterangan lebih lanjut di waktu yang tepat, namun saat ini ia ingin menyampaikan betapa berartinya dukungan yang diberikan oleh semua pihak.
Pada hari Selasa sebelumnya, seorang juru bicara keluarga telah menyatakan bahwa Bronny James mengalami serangan jantung ketika berlatih, tetapi ia segera mendapatkan penanganan medis dan dibawa ke rumah sakit. Kondisinya kini stabil dan sudah tidak berada di ICU. Keluarga James meminta agar privasi mereka dihormati, dan informasi lebih lanjut akan diumumkan kepada media kemudian. LeBron dan istrinya, Savannah, juga ingin mengucapkan terima kasih kepada tim medis dan staf atletik USC atas upaya luar biasa mereka dalam menjaga keselamatan para atlet.
Baca Juga: Dampak Pemain NBA, Peran Pemain Non-Bintang Terabaikan!
Melansir dari berbagai sumber, Bronny James telah bergabung dengan tim Trojans sebagai bagian dari rekrutan bintang empat, dan ia menduduki peringkat ke-27 di kelasnya.
Insiden ini tentu saja mengkhawatirkan banyak pihak, namun kabar baiknya adalah bahwa kondisi Bronny sudah stabil dan tidak lagi berada di ICU. Semoga ia segera pulih sepenuhnya dan dapat kembali bermain basket dengan baik di masa depan. Kecelakaan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap keselamatan dalam olahraga, bahkan di tingkat akademik. Semoga pencegahan yang lebih baik dapat diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
