JABAR EKSPRES – Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh banyak bahasa gaul yang dengan cepat menjadi viral, salah satunya adalah kata “skena.”
Tak hanya menjadi perbincangan di kalangan muda, kata “skena” bahkan merambah popularitasnya di TikTok.
Tak hanya itu, istilah “polisi skena” juga menjadi bahasa gaul yang sedang viral di platform tersebut.
Namun, meski begitu, banyak orang yang masih bingung mengenai arti sebenarnya dari “skena” dan “polisi skena.”
BACA JUGA: Bahasa Gaul ‘Cut Off’ Viral di TikTok, Apa Artinya?
Menurut beberapa sumber, makna sebenarnya dari “skena,” yang rupanya merupakan singkatan dari tiga kata, yaitu “sua,” “cengkerama,” dan “kelana.”
Namun, bagi kalangan muda di media sosial TikTok, “skena” memiliki arti lain, yaitu sebuah kelompok orang dengan minat yang sama terhadap suatu hal.
Makna bahasa gaul “skena” bisa diartikan sebagai komunitas yang berkumpul karena memiliki ketertarikan atau kesukaan yang sama terhadap sesuatu, seperti musik, dan sering berdiskusi hingga berpetualang bersama.
Sebagai contoh, ada “skena rock” yang terdiri dari sekelompok orang yang menyukai dan menggemari aliran musik rock.
Secara umum, perkumpulan “skena” berbagi kegemaran yang serupa dan tidak merujuk pada aspek negatif.
BACA JUGA: Bahasa Gaul ‘Cuaks’ Viral di Medsos, Ternyata Ini Artinya!
Sayangnya, seiring dengan popularitasnya di media sosial, istilah “skena” kadang digunakan dalam konteks negatif.
Sekarang ini, “skena” sering dianggap sebagai komunitas penggemar musik yang cenderung mengkritik orang lain yang menyukai aliran musik yang berbeda.
Istilah ini bahkan merambah menjadi “polisi skena” yang kini sedang viral di TikTok.
“Polisi skena” mengacu pada orang yang merasa dirinya lebih paham dan mengerti tentang suatu aliran musik tertentu.
Tidak jarang, “polisi skena” memberikan komentar-komentar pedas tentang musik di media sosial, bahkan kadang sampai menghakimi selera musik orang lain yang dianggap kurang “keren.”
Walaupun bahasa gaul seperti “skena” bisa membawa keceriaan dan keakraban di kalangan muda, kita juga harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam sisi negatif dan lebih menghargai perbedaan selera dan minat antara satu sama lain.