7 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, dari Kondisi Mencekam hingga Jadi KLB

JABAR EKSPRES  – Keracunan massal di Kota Cimahi mengejutkan semua pihak. Betapa tidak, korban yang mengalami efek diare, pusing, mual, dan muntah-muntah itu jumlahnya lebih dari 300 orang.

Yang menarik perhatian khalayak luas, diduga penyebab keracunan tersebut berasal dari nasi kotak yang disajikan dalam acara reses salah satu Anggota DPRD Cimahi, Edi Sofyan di Padasuka, Sabtu 22 Juli 2023 lalu.

BACA JUGA: Ditetapkan Jadi KLB, Hasil Uji Lab Keracunan Massal di Cimahi Bakal Keluar Besok

Berikut fakta-fakta keracunan massal di Kota Cimahi:

 

1.Tiga Rumah Sakit Sempat Penuh

Banyaknya pasien keracunan yang mencapai ratusan orang membuat ruang perawatan dj tiga rumah sakit di Kota Cimahi penuh. Tiga rumah sakit tersebut di antaranya RS Cibabat, RS Dustira, dan RS Mitra Kasih.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan sejak Senin, 24 Juli 2023 tiga rumah sakit di Kota Cimahi mulai penuh karena pasien keracunan mencapai 336 orang.

Pasien yang paling banyak dirawat di Rumah Sakit Dustira, sejak Mingu 23 Juli 2023 ada 108 pasien dan di Mitra Kasih total yang menjalani rawat inap itu ada 42 orang di tiga rumah sakit.

 

2.Mencekam, Belasan Ambulance Dikerahkan Larikan Pasien Ke Rumah Sakit

 

Suasana mencekam sempat terjadi pada hari pertama dan kedua. Belasan ambulance dari kelurahan dan relawan dikerahkan untuk mengantarkan pasien keracunan ke beberapa rumah sakit di Kota Cimahi.

“Total ambulan kelurahan itu ada 15 tapi yang dipakai ada 8 unit, ditambah bantuan dari komunitas dan relawan ada 35 ambulance. Per ambulans itu rata-rata antar pasien ke rumah sakit 4 sampai 5 kali. Ada yang dijemput di rumah ada yang ke kelurahan,” kata Ketua Layanan Siaga Kota Cimahi Yopi Yana.

 

3.Pemkot Cimahi tetapkan keracunan Massal sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

 

Pemerintah Kota Cimahi cepat tanggap dalam menangani warganya yang diduga keracunan massal itu. Biaya rumah sakit seluruh pasien pun dicover oleh APBD Cimahi.

 

“Kejadian ini ditetepkan sebagai KLB karena kasusnya ratusan dan ada yang dirawat,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan