JABAR EKSPRES- Situasi perekonomian global masih menunjukkan tren pelemahan yang semakin menguat. Salah satu indikator yang mencerminkan kondisi ini adalah indeks PMI manufaktur.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers APBN Kita yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Keuangan pada Senin (24/7/2023).
Pandangan tersebut didasarkan pada hasil pertemuan Sri Mulyani dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G20 di India.
BACA JUGA : Kerusuhan Mencekam Terjadi di India, Usai Perempuan Dirudapaksa dan Diarak Tanpa Busana
Dalam pertemuan tersebut, masing-masing negara berbagi informasi tentang situasi perekonomiannya, yang kemudian membentuk pandangan tentang kondisi ekonomi global saat ini.
“Mengamati kondisi global, memang terlihat adanya kecenderungan pelemahan yang semakin nyata,” ungkapnya.
Salah satu indikator utama yang menunjukkan pelemahan ini adalah PMI Manufaktur global yang mencapai angka 48,8, berada di bawah batas 50 yang menandakan ekspansi.
Pelemahan ini terutama didorong oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, China, dan Jepang.
“Dari negara-negara tersebut, terjadi kontraksi dalam sektor manufaktur, yang berarti PMI-nya berada di bawah angka 50,” jelasnya.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa negara-negara maju tersebut memiliki peran yang sangat signifikan dalam perekonomian global.
“Negara-negara seperti AS, Jerman, Prancis, Inggris, dan Korea Selatan memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian dan perdagangan dunia. Karena itu, pelemahan PMI ini perlu diwaspadai, apakah kecenderungan pelemahan ini akan terus berlanjut dan bagaimana dampaknya pada kondisi dan kinerja perekonomian global,” paparnya.
Di sisi lain, beberapa negara di Asia justru mengalami kondisi yang lebih positif. Beberapa di antaranya adalah Indonesia, India, Malaysia, dan Vietnam, yang masih menunjukkan angka PMI manufaktur di atas 50, yang menandakan ekspansi dalam sektor manufaktur mereka.
BACA JUGA : Kerusuhan di India, Perseturuan Dua Etnis Makin Memanas Pascakekerasan Terhadap Dua Perempuan Sebelumnya
Meskipun situasi ini memberikan sedikit optimisme, Sri Mulyani tetap menekankan perlunya kewaspadaan menghadapi ketidakpastian dalam perekonomian global.
Perkembangan perekonomian global saat ini memang menimbulkan kekhawatiran, terutama karena dampaknya yang luas dan kompleks.