JABAR EKSPRES – Menuju Kota Bandung zero stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung luncurkan tagline Bandung Besti Anyar atau Bandung Bebas Stunting Anyar (baru). Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Dewi Kaniasari, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung.
Penurunan angka stunting di Kota Bandung terus diupayakan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, pencegahan harus dimulai dari kalangan remaja, ibu hamil, dan 1.000 hari pertama kehidupan bayi.
“Pencegahannya mulai dari remaja terutama remaja putri, ibu hamil, terutama dalam 1.000 hari kehidupan bayi yang harus kita intervensi. Makanan Pendamping Asi (Mpasi) juga berpengaruh maka harus asupan yang bergizi,” ucap Dewi Kaniasari.
BACA JUGA: Cegah Stunting, Beragam Program Diluncurkan oleh Pemkot Bandung
Selama 5 tahun terakhir, Pemkot Bandung berhasil menekan angka penyakit ini. Tahun ini, Pemkot Bandung akan menurunkan angka prevelensi tersebut hingga 14 persen.
Beragam program diluncurkan oleh Pemkot Bandung seperti Program Pangan untuk Dearh Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa), aplikasi e-penting (pendataan stunting), roadshow ke wilayah, sekolah dan juga edukasi yang kreatif dan masif ke masyarakat dan komunitas.
“Kita punya lebih dari 5.000 kader yang siap melakukan edukasi dan pendampingan. Selain wilayah kita juga keliling ke sekola. Target kita remaja putri terutama SMP yang menjadi kewenangan Kota Bandung. Bagaimana mengawal SDM, kita rodshow ke sekolah bersama Disdik dan berkolaborasi dengan komunitas kreatif sehingga informasi menjadi lebih interaktif,” ujarnya.
BACA JUGA: Kolaborasi Lima Pilar, Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung
Guna meningkatkan peran kolaborasi pentahelix, Pemkot Bandung juga telah memiliki peraturan daerah yang mengatur mengenai CSR.
Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga meluncurkan aplikasi Bandung Emergency Application Support (BEAS). Melalui aplikasi ini, warga dan petugas dapat mendeteksi lokasi ambulans terdekat dan yang dibutuhkan.
“Sudah ada kolaborasi melalui komunitas akademisi untuk percepatan penurunan stunting,” katanya.
Dia berharap, beragam program ini dapat terlaksana dengan konsisten. Selain itu, dukungan penuh dari masyarakat dan stakeholder sangat berpengaruh dengan keberlangsungan program ini.