JABAR EKSPRES – Korban keracunan makanan di Cimahi, Jawa Barat, terus berdatangan ke Puskesmas Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, yang menjadi posko penanganan keracunan makanan.
Banyak pasien masih terus berdatangan dengan keluhan sakit perut dan mual-mual sejak pagi tadi hingga siang ini. Ambulans beberapa kali datang untuk mengangkut pasien.
Pihak puskesmas sedang melakukan observasi untuk memastikan kondisi para korban. Jika gejala yang dirasakan sudah membaik, pasien dapat meninggalkan rumah sakit dan menjalani rawat jalan, namun jika membutuhkan perawatan lebih lanjut akan diangkut dengan ambulans.
BACA JUGA : Puluhan Orang Diduga Keracunan di Acara DPRD, Pj Walkot Cimahi Pantau Kondisi Korban
Direktur Pusat Kesehatan Suerlina Sitompur mengumumkan sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB sekitar 14 pasien datang ke kantor pos.
“Sejauh ini sudah 14 orang yang datang dengan keluhan yang sama,” katanya mengutip dari Antara, Senin (24/7)
Suerlina mengatakan bahwa para pasien segera dipantau, mulai dari tensi, kadar oksigen, dan tes laboratorium (tes darah).
“Jika hasilnya baik, kami akan memberikan obat untuk perawatan di rumah. Namun untuk kasus yang parah seperti demam, sesak napas dan kesulitan bernapas, kami akan segera mengirim Anda ke rumah sakit,” katanya.
BACA JUGA : Diduga Keracunan Nasi Kotak di Reses Anggota DPRD Cimahi, Puluhan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Sejauh ini, sekitar tiga sampai empat orang telah dibawa ke rumah sakit di sekitar Cimahi.
“Ada juga yang masih anak-anak,” katanya.
Keracunan massal tersebut diduga disebabkan oleh makanan yang mengandung nasi, telur balado dan abon ayam dalam kegiatan istirahat anggota DPRD Kota Cimahi di Kelurahan Padasuka, Sabtu (22/7).
Sejauh ini, sekitar 300 orang dikabarkan menjadi korban keracunan dari sekitar 350 orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Para korban berasal dari tiga kelurahan yaitu, Setiamana, Cimahi dan Padasuka.
Korban yang membutuhkan perawatan lebih lanjut dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Chibabat, RS Dustira, RS Kasih Bunda, RS Mall, dan beberapa korban dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin karena beberapa rumah sakit seperti Chibabat dan Mitra Kasi penuh dengan pasien.