JABAR EKSPRES – Penyakit menular seksual yang dikenal dengan sebutan sifilis atau Raja Singa telah merenggut kesehatan warga Kota Cimahi dengan jumlah kasus mencapai 57 selama periode dari tahun 2022 hingga pertengahan tahun 2023.
Lebih mengkhawatirkan lagi, bukan hanya orang dewasa yang terinfeksi, penyakit kelamin ini juga menyerang ibu hamil.
Dalam data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kota Cimahi, tercatat bahwa dari total 57 kasus yang dilaporkan, sebanyak 22 orang di antaranya adalah ibu hamil yang terjangkit penyakit sifilis ini.
Jumlah ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan ini menjadi perhatian serius bagi para pihak terkait.
Penyakit sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum.
“Puluhan kasus raja singa dalam dua tahun terakhir itu mayoritas dari warga luar Kota Cimahi. Tercatat hanya ada 13 warga yang berdomisili di Kota Cimahi,” kata Pemegang Program HIV-AIDS dan IMS pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mulyono, Jumat, 21 Juli 2023.
Gejala awal sifilis seringkali sulit dikenali, sehingga banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Kondisi ini bisa sangat membahayakan kesehatan, apalagi jika menyerang ibu hamil, karena dapat menyebabkan komplikasi serius pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Dinas Kesehatan Kota Cimahi juga harus melakukan langkah-langkah konkret untuk menangani masalah ini, seperti meningkatkan akses dan layanan kesehatan seksual, termasuk pengobatan dan pemeriksaan bagi ibu hamil yang berisiko terkena sifilis.
Upaya pencegahan juga harus diperkuat dengan kampanye-kampanye yang tepat guna agar kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit ini semakin meningkat.
BACA JUGA: Jawa Barat Darurat Penyakit Sifilis!
Dalam laporan terbaru dari Dinas Kesehatan, berhasil terdeteksi satu kasus Raja Singa melalui hasil pemeriksaan yang dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) yang berlokasi di Kota Cimahi.
Temuan ini menjadi sorotan penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di wilayah tersebut.
“Tahun 2022 itu ada 47 kasus sifilis, warga Cimahinya ada 10 orang. Kemudian tahun 2023 sampai Juni ada 10 orang, warga Cimahinya ada 3 orang,” ungkap Mulyono.