JABAR EKSPRES – Pemerhati pendidikan juga ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan Jawa Barat (LBP2 Jabar), Asep B Kurnia, menyoroti adanya 4,791 calon siswa SMA, SMK, dan SLB yang didiskualifikasi dari pendaftaran PPDB tahun ajaran 2023/2024.
Aa Maung sapaan akrabnya menjelaskan, tindakan yang dilakukan oleh Pemprov Jabar khusunya Dinas Pendidikan (Disdik) dinilai tidak transparan.
Sebab, ia menilai Pemerintah tidak menjelaskan secara rinci terkait lokasi dan permasalahan yang menyebabkan ribuan siswa didiskualifikasi.
“Saya mau lihat yang 4,791 (calon siswa didiskualifikasi) itu dimana, harusnya transparan terjadi dimana dan konsekuensinya seperti apa. Jadi saya melihat inibmasih aman-aman saja yang sekolah,” Ujarnya saat dimintai tanggapan melalui sambungan telepon, Selasa (18/7).
Aa Maung mengungkap tindakan yang dikeluarkan membuat sebagian orang tua penasaran.
“Jadi jangan hanya jumlahnya saja (yang disebutkan), ini dimana saja kan, (kasusnya), terus apa yang sudah dilakukan, dan didiskualifikasi itu bentuknya apa. Nah bagi siswa yang didiskualifikasi itu, tindak lanjut nya seperti apa,” ucapnya
Karenanya, Ia meminta kepada Disdik Jabar untuk dapat mengungkap alasan mendiskualifikasi ribuan siswa secara rinci.
“Data dari Disdik itu belum jelas, berapa dari sekolah mana, dari wilayah mana dan saya rasa semua kabupaten kota di Jabar hampir semua melakukan hal demikian (kecurangan),” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemprov Jabar melalui Disdik telah mencatat ada sekitar 4.791 calon siswa yang dibatalkan atau didiskualifikasi saat mengikuti proses pendaftaran PPDB tahun ajaran 2023/2024.
Ridwan Kamil menyebut mayoritas pelanggaran yang dilakukan oleh ribuan calon siswa tersebut yakni, memalsukan terkait data dan alamat saat melakukan proses pendaftaran PPDB.
“Jadi mereka ini yang mendaftar dengan cara-cara ilegal seperti KK, domisili yang disiasati, itu sudah kita batalkan. Memang tidak ada drama-drama yang ekspektasi orang, tapi kita ini terstruktur ada tim pengaduan dan kita sudah membatalkan sebanyak 4.791 calon siswa yang mencoba mengelabui domisili dan KK nya,” ucap Emil sapaan akrabnya usai membuka PPLS se Jabar, di SMKN 12 Bandung, Senin (17/9) kemarin
Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya enggan menyebutkan secara rinci, namun ia memastikan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh penyelengaraan PPDB tahun ajaran 2023/2024 di Jabar.