JABAR EKSPRES – Setelah di luncurkan oleh Meta pada tanggal 6 Juni 2023. Threads berhasil menarik perhatian 100 juta pengguna hanya dalam empat hari.
Pencapaian ini bahkan melampaui rekor yang pernah di torehkan oleh ChatGPT saat pertama kali di luncurkan.
Namun, para pakar dari Kaspersky telah menemukan beberapa taktik penipuan yang di gunakan oleh para penjahat siber untuk mengeksploitasi para pengguna aplikasi ini.
Baca juga : Twitter Umumkan Program Bagi Hasil Pendapatan untuk Kreator Konten!
Salah satunya adalah dengan menciptakan aplikasi serupa Threads yang dapat dengan mudah memperdaya pengguna dan memberikan akses ke ponsel korban. Setelah itu mengancam keuangan mereka.
Tidak hanya itu, pengguna juga dapat kehilangan akses ke berbagai akun media sosial lainnya, seperti Instagram dan Facebook.
Hal ini berpotensi menimbulkan masalah privasi seperti pencurian identitas dan doxing yang dapat merugikan korban.
Kaspersky juga menemukan adanya penipuan lain yang di kenal sebagai Threads Coin. Di mana para penipu menawarkan pengguna untuk membeli koin menggunakan Ethereum.
Selain itu, perusahaan keamanan internet ini juga mengidentifikasi skema penipuan lainnya. Di mana pengguna Threads di tawari untuk mendapatkan puluhan ribu pengikut dengan imbalan hadiah.
Namun, mereka harus membayar terlebih dahulu, yang ternyata merupakan penipuan.
“Pelaku penipuan telah menguasai seni dalam memanfaatkan tren yang sedang populer, dengan menekankan pentingnya tetap waspada secara konstan. Penipuan yang melibatkan aplikasi Threads menjadi pengingat jelas akan risiko yang di hadapi dalam dunia digital.” ungkap Olga Svitunova, Pakar Keamanan di Kaspersky, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (14/7/23).
Ia juga menjelaskan bahwa dari skema penipuan hingga taktik pengumpulan data. Para penjahat siber ini berusaha keras untuk membahayakan keamanan dan keuangan pribadi korban.
Baca juga : Google Bard Meluncurkan Fitur Terbaru, Respon Suara hingga Penggunaan Gambar Lebih Canggih
“Sebagai langkah perlindungan, kita harus mengadopsi sikap skeptis, memeriksa segala aktivitas yang mencurigakan, dan memberikan prioritas pada langkah-langkah keamanan dalam dunia maya,” tambah Olga.
“Dengan tetap waspada dalam menghadapi godaan topik tren, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan melangkah dengan percaya diri di dalam lanskap digital,” tandasnya.