JABAR EKSPRES – Ada kabar menarik nih! Angkatan Bersenjata Ukraina baru saja menerima pengiriman bom klaster yang telah dijanjikan oleh AS
Bom-bom ini nantinya akan membantu Kyiv dalam melancarkan serangan balasan mereka terhadap Rusia. Kabar ini langsung diungkapkan oleh komandan tentara Ukraina, Oleksandr Tarnavskyi, yang dikutip oleh AFP.
Meskipun mereka telah menerima bom klaster tersebut, sampai saat ini Ukraina belum menggunakannya. Namun, Tarnavskyi menyatakan bahwa bom-bom ini memiliki potensi untuk mengubah medan perang secara drastis. “Kami baru saja mendapatkannya, kami belum menggunakannya. Tetapi mereka [bom klaster] dapat mengubah medan perang secara radikal,” ungkap Tarnavskyi.
Baca Juga: Menlu AS, Blinken Bertemu Wang Yi di Sela-sela Pertemuan ASEAN
Beberapa waktu lalu, Amerika Serikat telah mengumumkan niat mereka untuk mengirimkan amunisi bom klaster ke Ukraina, dengan tujuan membantu Ukraina dalam pertempuran melawan pasukan Rusia. Rencana ini memunculkan kekhawatiran akan risiko jangka panjang bagi warga sipil, mengingat bom klaster memiliki kemungkinan gagal meledak.
Namun, Tarnavskyi menegaskan bahwa pasukan Ukraina tidak akan menggunakan bom klaster di daerah padat penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko terhadap warga sipil yang tak terlibat dalam konflik ini.
Untuk memastikan kebenaran kabar tersebut, Letnan Jenderal Amerika Serikat, Douglas Sims, juga mengonfirmasi bahwa “bom klaster ada di Ukraina.” Dengan begitu, pengiriman bom klaster tersebut telah terjadi.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengirim bom klaster ke Ukraina merupakan keputusan yang sulit. Namun, Kyiv membutuhkan amunisi ini untuk mengisi persediaan mereka yang telah habis.
Sebagai informasi, penggunaan bom klaster ini memang kontroversial dan dilarang oleh banyak negara, terutama di Eropa. Hal ini dikarenakan bom klaster memiliki potensi mengancam warga sipil.
Baca Juga: Canada Never Doubted The Importance of Partnering with ASEAN
Bom klaster, atau sering disebut sebagai bom tandan, terdiri dari tabung yang berisi puluhan hingga ratusan bom kecil atau submunisi. Bom ini bisa dijatuhkan dari pesawat terbang, diluncurkan dari rudal, atau ditembakkan dari artileri, senjata angkatan laut, dan peluncur roket.