Cegah Penyebaran Wabah Antraks, Pemkot Perketat Distribusi Hewan Masuk ke Wilayah Kota Bandung

JABAR EKSPRES – Viral di media sosial mengenai korban positif wabah antraks yang di derita oleh 3 orang dan 85 orang suspek antraks di Dusun Jati, Desa Candirejo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini diakibatkan mengkonsumsi hewan ternak yang sudah dalam keadaan tewas.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh menyebut, kini pihaknya tengah memperketat terkait pendistribusian hewan ternak yang masuk ke wilayah Kota Bandung.

“Kami di Kota Bandung tengah memperketat pengawasan lalu lintas, terutama hewan yang masuk RPH yang mau dipotong. Itu sudah jelas kita selalu periksa surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal itu, karena itu poin utama hewan ternak bisa masuk kesini” ujar Wilsandi, Senin 10 Juli 2023.

BACA JUGA : Tradisi Brandu di Gunung kidul Memicu Wabah Antraks

Selain itu, dirinya mengaku, kini tengah mengkomunikasikan kepada para peternak agar melaporkan apabila terdapat gejala aneh yang diderita oleh hewan ternaknya. Hal ini agar wabah antraks tidak terjadi di Kota Bandung.

“Dengan para peternak komunikasi kita sudah berjalan dengan baik, informasi cepat kita sampaikan dan juga cepat merespon. Kita siaga 24 jam kalau ada laporan dari peternak” katanya

Daerah Jawa Barat sendiri terdapat 8 wilayah yang merupakan endemic antraks. Wilayah tersebut yaitu Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang.

Meskipun Kota Bandung tidak masuk kedalam wilayah endemic antraks. Wilsandi menuturkan, pengupayaan terkait pencegahan wabah ini akan terus dilakukan dengan melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di Kota Bandung.

BACA JUGA : Kenali Penularan Penyakit Antraks di Artikel Ini, Lengkap dengan Pencegahannya

“Kemarin juga kita sudah koordinasi dengan provinsi untuk ketersediaan vaksin. Tapi provinsi memfokuskan untuk daerah endemic dulu karena kan nanti sumber sumbernya dari sana” ujarnya

“kita yang daerah-daerah non endemik tadi memperketat lalu lintas sama apa membangun komunikasi yang tepat dengan para peternak” tambahnya.

Selain itu, terkait hewan ternak positif antraks, Wilsandi memaparkan, hewan tersebut biasanya memiliki ciri dan karakter yang berbeda. Terkait ciri biasanya terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuh dan dari segi karakter hewan tersebut lemas dan sering kejang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan