Penularan penyakit antraks bisa terjadi saat orang yang memiliki luka pada kulit, lalu kemudian menyentuh hewan yang terpapar bakteri antraks tersebut. Contohnya seperti bulu, daging, kulit, dan tulangnya.
Diketahui juga bahwa penyakit antraks ini tak bisa begitu saja menular dari manusia ke manusia lainnya. Akan tetapi, penularannya yaitu hanya bisa dari hewan ke manusia.
Selain infeksi antraks melalui kulit, penyakit antraks ini juga dapat menjangkiti manusia melalui saluran pencernaan dan pernafasan.
BACA JUGA: Cegah Antraks Meluas, Pemprov Jabar Keluarkan Surat Edaran Kabupaten Kota
Menurut penjelasan dr. Marta dikutip dari laman RSUD Tulungagung mengatakan kondisi yang berbahaya adalah apabila bakteri antraks sudah masuk di dalam perut manusia.
Diketahui juga bahwa susu sapi dan daging sapi dapat terinfeksi bakteri antraks.
dr. Marta menjelaskan jika seseorang mengolah daging yang terpapar antraks tidak memasaknya hingga matang sempurna, maka bisa saja seseorang tersebut terjangkiti penyakit antraks usai mengonsumsinya.