Seperti halnya toko thrift yang berlokasi di Tasikmalaya Ai Collection. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik toko tersebut ibu Ai, beliau menggunakan strategi negosiasi dalam transaksi jual beli, mulai dari pembelian bal dari supplier terpercaya bagaimana melihat kualitas bal yang bagus tentunya dengan harga sesuai kesepakatan. Selain itu setelah bongkar bal, Ibu Ai juga menjual item eceran kepada konsumen yang biasanya untuk mereka jual kembali, namun ada juga konsumen untuk dipakai sendiri.
Sebagian besar pengecer yang membeli di toko Ibu Ai memilih item branded untuk dijual kembali tentunya mereka sudah paham betul dengan berbagai brand, tawar menawar cukup sering terjadi sebagaimana Ibu Ai yang menginginkan harga jual sesuai standar namun konsumen menawar dengan harga ‘untuk jual kembali’ sebagian Ibu Ai menyetujui kesepakatan harga yang ditawar oleh pembeli, namun tidak sedikit juga yang tidak disetujui. Solusi dari konflik negosiasi tersebut, Ibu Ai mematok harga tengah antara harga yang ditawarkan Ibu Ai dengan pembeli, sebagian pembeli setuju dan langsung menuju pembayaran, sebagian lagi ada yang menolak lantas tidak jadi membeli.
*Ditulis oleh Syifa Qurrotu A, Nurlela Sari, Elrick Gobel, Virgia Dheanita, dan Azzahra Fiesa Kanaya. (Mahasiswa pascasarjana Unpad, Magister Ilmu Komunikasi)