JABAR EKSPRES – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo berikan klarifikasi setelah namanya disebut-sebut dalam kasus korupsi BTS Kominfo.

Awalnya, Dito Ariotedjo diduga terlibat dalam kasus korupsi BTS Kominfo di mana dia menerima uang sejumlah Rp27 miliar. Dito pun memenuhi panggilan pemeriksaan atas dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi tersebut.

Dito Ariotedjo memberikan klarifikasi atas tuduhan yang diberikan oleh salah satu tersangka kasus korupsi BTS Kominfo, yakni Komisaris PT Solitchmedia Synergy Irwan Hermawan.

“Mendengar dan melihat dari satu dua minggu ke belakang ini banyak media memberitakan saya disebut dalam kasus BTS. Di mana hari ini saya datang dan alhamdulillah gayung bersambut kejaksaan juga memanggil saya sebagai saksi,” ucap Dito.

“Kebetulan, kami sedang kunjungan kerja di Berlin dalam rangka Special Olympics dan ketika kembali, kita langsung di tanggal cuti nasional yang sangat panjang. Sebenarnya, dari awal saya ingin sekali secepat-cepatnya klarifikasi agar ini tidak berlarut-larut,” lanjutnya.

BACA JUGA: Menpora Dito Ariotedjo Dituduh Terlibat Korupsi BTS Kominfo, Menpora: “Saya Tidak Tahu Apapun”

Dito mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan klarifikasi mengenai tuduhan penerimaan uang sebesar Rp27 miliar dari kasus korupsi BTS Kominfo.

“Terlebih, tuduhan saya menerima Rp27 miliar, di mana tadi saya sudah menyampaikan apa yang saya ketahui dan apa yang saya alami. Untuk materi detailnya, lebih baik yang berwenang menjelaskan,” ungkapnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga itu juga menyebutkan bahwa dirinya memiliki beban moral sebagai seorang pejabat publik.

“Beban moralnya itu adalah hari ini, saya dipercaya mendapatkan amanah oleh bapak Presiden Jokowi sebagai menteri muda dan saya memiliki keluarga di mana saya harus meluruskan ini semua,” sebut Dito.

Dia berharap, dengan adanya proses pemeriksaan kasus tersebut, namanya dapat pulih kembali.

“Saya harap, dengan proses resmi ini nantinya bisa ditindaklanjut secara resmi. Juga, untuk membersihkan nama saya dan kepercayaan yang sudah diberikan, baik dari Presiden Jokowi maupun masyarakat,” jelasnya.