JABAR EKSPRES- Pihak berwenang di wilayah Meksiko dan Amerika Serikat bagian selatan melaporkan peningkatan jumlah kematian akibat gelombang panas yang melanda daerah tersebut.
Peningkatan suhu telah menyebabkan pemadaman listrik dan meningkatkan risiko bagi mereka yang memiliki sumber daya yang terbatas untuk tetap nyaman.
Gelombang panas telah menyebabkan setidaknya 14 kematian di negara bagian Texas dan Louisiana, Amerika Serikat, pada hari Kamis.
Sementara itu, pihak berwenang di Meksiko melaporkan bahwa sepanjang tahun ini telah terjadi 112 kematian akibat panas, termasuk 69 kematian hanya dalam satu minggu di bulan ini.
Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari jumlah keseluruhan kematian terkait panas pada tahun 2022 yang mencapai puncaknya pada 42 kematian, menurut kementerian kesehatan Meksiko.
Namun, Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, meragukan peningkatan jumlah kematian tersebut dan menolak laporan tersebut sebagai bagian dari “tren jurnalisme kuning yang mengkhawatirkan”.
Sementara itu, suhu di negara-negara tersebut mencapai 40 derajat Celsius dalam beberapa pekan terakhir. Banyak kematian terjadi di negara bagian utara seperti Nuevo Leon yang berbatasan dengan Texas, akibat serangan panas dan dehidrasi.
Perubahan iklim menjadi faktor utama dalam terjadinya peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas yang semakin sering dan intens. Suhu ekstrem dapat menyebabkan risiko kematian bagi penduduk dan mengganggu layanan di sektor energi dan transportasi.
Gelombang panas saat ini telah menyebabkan beban yang berat bagi jaringan listrik di negara bagian Texas. Menurut sebuah studi oleh Palang Merah dan PBB, 38 gelombang panas antara tahun 2010 dan 2019 telah menyebabkan setidaknya 70.000 kematian. Jumlah kematian sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Gelombang panas saat ini meluas di sepanjang Meksiko dan Amerika Serikat bagian selatan, mencakup wilayah dari Panhandle Florida hingga Arizona.
Otoritas Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan tentang panas berlebih di negara bagian seperti Tennessee, Arkansas, dan Missouri, di mana suhu mencapai lebih dari 43 derajat Celsius yang sangat mengganggu.
Pihak berwenang telah mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berada di luar ruangan dalam kondisi cuaca yang panas. Pemadaman listrik telah meningkatkan risiko di beberapa kota seperti Memphis di mana puluhan ribu penduduk masih belum mendapatkan pasokan listrik setelah badai merobohkan kabel-kabel listrik pada hari Minggu.