JABAR EKSPRES – Lebih dari 1.000 warga Indonesia berkumpul di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada hari Kamis (29/6) untuk melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H, yang dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa, berbeda dengan perayaan biasanya, kali ini lebih banyak jamaah Indonesia yang berkumpul dengan keluarga dan kerabat mereka untuk merayakan Idul Adha.
Hiruk pikuk ini terjadi setelah pemerintah Brunei menghentikan pemberlakuan pembatasan dan protokol kesehatan.
Shalat Idul Adha yang dilaksanakan di KBRI Bandar Seri Begawan dipimpin oleh Ustad Asir Berri sebagai Imam.
BACA JUGA : Sebanyak 2 Juta Jamaah Haji dari Seluruh Dunia Mulai Mengunjungi Mina untuk Lempar Jumrah Aqabah
Khatib dalam salat Idul Adha kali ini adalah Profesor Madhya Haji Anis Malik Toha, seorang dosen Indonesia di Jurusan Usurudin Universitas Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam (UNISSA).
Dalam khotbahnya, Profesor Annis mengajak jamaah untuk melihat kembali teladan keluarga Nabi Ibrahim, yang menunjukkan pengabdian mereka kepada Allah SWT melalui pengorbanan sebagai bentuk rasa syukur yang tertinggi.
Profesor Annis juga berbicara tentang pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Muslim di seluruh dunia, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil hingga lingkungan yang lebih besar. Ia percaya bahwa peningkatan tersebut dapat dicapai jika umat Islam mengembangkan rasa syukur yang sejati.
BACA JUGA : Muhadjir Effendi Sebut Ponpres Al Zaytun Mirip Komune
Setelah rangkaian sholat dan diskusi, acara dilanjutkan dengan halal bihalal, ramah tamah dan makan bersama.
Acara perayaan Idul Adha bersama kedutaan besar Indonesia ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia di Brunei sebagai ajang silaturahmi dan mempererat persahabatan antar masyarakat Indonesia, sekaligus sebagai ajang untuk mengobati sedikit rasa rindu akan tanah air.
Sama halnya dengan Indonesia, pemerintah Brunei telah menetapkan 10 Dzulhijah 1444 Hijriah jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.
Penetapan ini sejalan dengan akreditasi Ruqiyah yang telah disetujui oleh Ketua Mahkamah Syariah, Pengadilan Syariah, Departemen Kehakiman Negara, Mufti Kerajaan, Kementerian Agama dan Pembangunan setelah melakukan sidang di sedikitnya lima lokasi.