JABAR EKSPRES- Inaki Godoy dan adaptasi live-action One Piece telah menjadi perbincangan hangat di komunitas penggemar anime dan manga dalam beberapa waktu terakhir.
Adaptasi yang sangat dinanti dari seri animanga populer ini tidak hanya memiliki anggaran besar, tetapi juga berhasil menarik perhatian banyak orang menjelang tanggal perilisannya. Bahkan, Netflix TUDUM juga mempromosikan serial ini, dan tingkat kegembiraan mencapai puncaknya.
Salah satu komentar yang sering muncul di berbagai platform media sosial adalah fakta bahwa Netflix berhasil melakukan pemilihan pemeran yang tepat untuk adaptasi live-action ini. Para aktor terlihat sangat mirip dengan karakter-karakternya meskipun One Piece dikenal dengan desain karakter yang khas dan unik.
Kita akan kembali melihat penampilan aktor Inaki Godoy, yang memerankan Monkey D. Luffy dalam adaptasi live-action One Piece yang diproduksi oleh Netflix. Inaki Godoy adalah seorang aktor berusia 19 tahun asal Meksiko yang lahir di Mexico City. Ia telah berakting dalam beberapa film dan serial sebelumnya, seperti MexZombies, La Querida Del Centauro, dan The Imperfects. Selain itu, Inaki Godoy juga pernah memerankan peran pendukung dalam seri Quién mató a Sara? (Who Killed Sara?).
Namun, popularitas aktor ini mulai meningkat ketika ia mendapatkan peran sebagai Monkey D. Luffy dalam serial live-action One Piece. Meskipun para penggemar mengetahui tantangan yang dihadapi dalam adaptasi live-action, mereka sangat berharap yang terbaik untuk serial ini. Inaki Godoy nampak sangat antusias dalam memerankan peran Luffy, dan ia memberikan beberapa petunjuk menarik dalam wawancara dengan Decider.
Dalam wawancara tersebut, ia menjelaskan pendekatannya dalam meniru karakter Luffy dan apa yang telah ia lakukan untuk menggambarkannya dengan akurat. Ia mengatakan:
“Bagaimana saya bisa menghadirkan manusia karet ini dalam bentuk live-action? Dalam hal ini, saya benar-benar menggunakan anime dan manga sebagai referensi, dan saya berusaha meniru cara karakter ini, Luffy, berkelahi. Saya mengamati bagaimana dia berkelahi. Jadi, mengapa tidak saya gunakan itu sebagai referensi?”
Selanjutnya, ia menambahkan:
“Ketika dia memberikan pukulan dan menarik tangannya kembali, dia meletakkannya di bisep atau bahu. Jadi, jika dia melakukannya, saya juga harus melakukannya, kan? Dan ketika dia akan memberikan pukulan, terkadang dia mengangkat kakinya. Saya hanya berusaha menemukan detail-detail kecil seperti itu dari materi aslinya.”