JABAR EKSPRES – Revenge porn adalah penyebaran konten yang merusak reputasi secara digital dengan motif balas dendam.
Revenge porn merupakan tindakan menyebarkan materi pornografi tanpa persetujuan dari individu yang ada dalam foto atau video tersebut, dengan niatan untuk memunculkan rasa cemburu, balas dendam, atau ketidaksenangan.
Penyebaran foto atau video pornografi ini seringkali disertai dengan ancaman, dengan tujuan untuk mempermalukan, melecehkan, mengintimidasi, atau memaksa korban.
BACA JUGA: Menguak Fenomena Revenge Porn, Melawan Penyebaran Konten Seksual Tanpa Izin
Saat ini, revenge porn tidak hanya dilakukan oleh orang-orang terdekat, tetapi juga oleh peretas atau hacker yang mencuri data korban.
Dampak Revenge Porn bagi Korban
Sebagai kaum muda, pernahkah Anda mendengar ungkapan bahwa apa pun yang diunggah atau berada dalam dunia digital tidak bisa dihapus dan selalu meninggalkan jejak?
Dampak dari revenge porn sangatlah besar dan mengerikan bagi korban, baik secara fisik maupun mental.
Berikut adalah beberapa dampak:
- Mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
- Korban revenge porn seringkali merasa kaget, bingung, mengalami mimpi buruk, dan terus dihantui oleh rasa takut, bahkan jika foto atau video tersebut tidak benar-benar disebarluaskan.
- Merasa bersalah dan mungkin mengalami gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD).
Meskipun juga dapat dialami oleh pria, penelitian menunjukkan bahwa respons yang diterima oleh perempuan cenderung lebih menghukum.
Hal ini tidak hanya disebabkan oleh konsekuensi sosial dan budaya dalam masyarakat yang seringkali membandingkan tingkah laku perempuan dan laki-laki.
Tetapi juga karena komentar-komentar yang menyalahkan korban cenderung ditujukan kepada perempuan, meskipun kesalahan tersebut tidak ada kaitannya dengan perempuan itu sendiri.
BACA JUGA: Viral di TikTok Ciri-Ciri ‘Crush’ Suka Kamu, Catat Nih!
Korban cenderung melakukan isolasi atau menarik diri. Bahkan, mereka mungkin kehilangan pekerjaan karena dokumentasi pribadi mereka disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Revenge porn bukanlah satu-satunya bentuk kekerasan seksual daring. Terdapat juga tindakan-tindakan kekerasan seksual daring lain yang perlu Anda ketahui, antara lain:
- Komentar dengan nuansa seksual dan penghinaan berdasarkan jenis kelamin
- Grooming (pemancingan korban) melalui percakapan daring
- Objektifikasi seksual
- Menguntit atau memonitor secara seksual
- Pornografi tanpa persetujuan.