JABAR EKSPRES – Dalam serangan balasan yang tegas, pasukan Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara di wilayah timur Suriah yang mengakibatkan tewasnya 8 kombatan yang berpihak pada Iran. Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan pada hari Kamis, serta serangkaian serangan sebelumnya yang dilakukan oleh kelompok koalisi di Suriah yang terkait dengan Garda Revolusi Iran.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada hari Kamis (23/3), mengungkapkan bahwa serangan udara presisi ini diperintahkan oleh Presiden Joe Biden dan ditujukan pada fasilitas yang terkait dengan satuan Garda Revolusi Iran. Austin juga menambahkan, “Serangan udara dilancarkan sebagai respons atas serangan pada hari Kamis (23/3) serta rangkaian serangan sebelumnya oleh kelompok koalisi di Suriah yang berafiliasi kepada Garda Revolusi Iran.”
Kementerian Pertahanan AS di Washington mengonfirmasi bahwa seorang kontraktor warga AS tewas dan 5 orang lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah drone kamikaze menyerang fasilitas perawatan teknis di basis koalisi dekat Hasakeh, di timur laut Suriah. Pentagon melaporkan bahwa seorang kontraktor lainnya juga cedera dalam serangan drone tersebut, yang diyakini merupakan buatan Iran menurut penyelidikan badan intelijen.
Baca Juga: Paramiliter Rusia Mengkhianati Putin, Presiden Ukraina: Itu Karma Kejahatan Karena Telah Menghancurkan Ukraina
Serangan drone ini dilakukan secara bersamaan dengan laporan media Iran yang melaporkan bahwa seorang jenderal Garda Revolusi Iran tewas beberapa hari sebelumnya saat bertugas sebagai penasihat pemerintah di Damaskus.
Satuan Garda Revolusi Iran, yang merupakan sayap militer Iran, telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah AS dan masuk dalam daftar hitam.
Menurut Rami Abdel Rahman, pemimpin NGO Syrian Observatory for Human Rights, serangan udara AS itu menyebabkan sedikitnya 8 orang tewas. Organisasi tersebut, yang berbasis di Inggris dan memiliki jaringan luas di Suriah yang dilanda perang sejak tahun 2011, melaporkan bahwa serangan udara AS menghantam gudang senjata di kota Deir Ezzor dan menewaskan 6 kombatan pro-Iran. Sementara serangan terhadap sasaran di gurun Mayadine dan dekat Albu Kamal menewaskan dua kombatan pro-Iran.
Ratusan pasukan AS masih beroperasi di Suriah sebagai bagian dari koalisi dengan kelompok Kurdi, Syrian Democratic Forces (SDF), untuk melawan sisa-sisa kelompok Islamic State (ISIS). Pasukan AS ini sering menjadi target serangan oleh kelompok militan bersenjata.