Inilah Alasan Sebenarnya Mengapa Panji Gumilang Membuat Kapal yang Sama Besarnya dengan Bahtera Nabi Nuh!

Penyebab utama penyegelan ini adalah kurangnya perizinan yang dimiliki oleh galangan kapal tersebut.

Nina Agustina menegaskan bahwa tindakan penyegelan ini tidak membedakan siapa pemilik galangan kapal.

“Semua pasti akan disegel oleh saya jika peraturan atau perizinannya tidak dipenuhi. Semua diperlakukan dengan cara yang sama,” ungkap Nina Agustina.

Saat ini, masyarakat Indramayu menjadi cemas dengan ajaran yang diberikan oleh Ponpes Al Zaytun.

Dalam menghadapi situasi ini, Nina Agustina mengimbau agar masyarakat Indramayu menjaga keamanan dan ketertiban di daerah tersebut.

“Kita harus menjaga kondusivitas, semuanya untuk kepentingan masyarakat Indramayu,” ujar Nina Agustina.

Nina juga menjamin bahwa Ponpes Al Zaytun akan ditangani oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag).

“Kami akan menyerahkan semuanya kepada MUI dan Kemenag,” tegas Nina.

Dalam video yang dirilis oleh FAKTA tvOne, warga sekitar mengungkapkan pendapat mereka mengenai galangan kapal Al Zaytun.

Tim FAKTA tvOne melakukan perjalanan menggunakan perahu warga untuk melihat langsung galangan kapal Al Zaytun.

Namun sayangnya, warga tidak diizinkan mendekati galangan kapal tersebut.

Pihak Al Zaytun sengaja memasang patok di laut untuk mencegah kapal milik orang asing mendekati galangan kapal mereka yang megah.

Dalam video tersebut, terlihat juga kapal-kapal besar terparkir di dalam galangan kapal.

Sejumlah orang juga terlihat berjaga di sekitar galangan kapal tersebut.

Salah seorang warga bernama Endang mengungkapkan bahwa ia sudah lama mengetahui kegiatan pembuatan kapal di galangan kapal Al Zaytun.

“Iya, meskipun tidak semua orang tahu, tapi saya cukup tahu,” ujar Endang seperti yang dilaporkan di kanal YouTube tvOneNews pada Senin, 19 Juni 2023.

“Prosesnya berjalan 24 jam, siang malam mereka membuat kapal.”

Karena bekerja selama 24 jam, proses pembuatan kapal besar milik Panji Gumilang di galangan kapal Al Zaytun hanya memakan waktu kurang dari satu tahun.

Selama operasionalnya, galangan kapal Al Zaytun memberlakukan beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh warga sekitar.

“Makanya proses pembuatan satu kapal tidak memakan waktu lama.”

“Yang pasti, mungkin untuk keamanan bersama, jangan terlalu dekat dengan kapal mereka, karena ada gelombang laut di sana,” tambah

Tinggalkan Balasan