JABAR EKSPRES – Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi Demokrat, Aida Cakrawati Konda menegaskan, proses rehab Stadion Sangkuriang tidak bisa mengandalkan kemampuan APBD kota.
Hal tersebut berkaitan dengan dana yang dibutuhkan sekitar Rp300 miliar agar stadion legendaris itu representatif.
“Stadion Sangkuriang jika ingin standar nasional, maka membutuhkan dana bantuan dari provinsi maupun kementrian terkait. Sedangkan sekarang kita masih pakai APBD murni Kota Cimahi yang tidak seberapa nilainya,” kata Aida belum lama ini.
Pemkot Cimahi menyiapkan pagu anggaran sekitar Rp2,5 miliar untuk melanjutkan revitalisasi Stadion Sangkuriang. Bahkan, proyek tersebut saat ini sudah dilelangkan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laman lpse.cimahikota.go.id, lelang pekerjaan konstruksi revitalisasi Stadiun Sangkuriang sudah sampai pada tahapan pengumuman pascakualifikasi.
“Tahun ini kita ada pekerjaan konstruksi revitalisasi Stadiun Sangkuriang. Sekarang sudah dilelangkan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbidparpora) Kota Cimahi, Achmad Nuryana.
Menurutnya, anggaran yang disediakan tahun ini cukup untuk pembuatan track jogging dan pengerjaan penutupan saluran di dalam Stadion Sangkuriang.
“Untuk tahun ini hanya ada pengerjaan penutupan saluran dan peninggian track jogging. Kita sesuaikan dengan anggaran saja karena memang terbatas,” ujar Achmad.
Proses revitalisasi stadion bersejarah tahap pertama sudah dimulai sejak Agustus 2022 dengan menelan anggaran sekitar Rp5,5 miliar.
Dana yang bersumber dari APBD Kota Cimahi itu hanya untuk pemasangan rumput lapangan dan pagar stadion saja.
Achmad mengatakan, meski rumput sudah dipasang, namun lapangan Stadion Sangkuriang belum bisa digunakan masyarakat untuk bermain berolahraga.
Sebab menurutnya, pertumbuhan rumput paling ideal itu membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
“Belum bisa digunakan karena masih masa pertumbuhan rumputnya. Paling akhir tapi karena kalau pertumbuhan rumput yang optimal itu setahun,” ujar Achmad.
Dirinya mengatakan, revitalisasi Stadion Sangkuriang yang sudah dilakukan memang masih jauh dari perencanaan yang tercantum dalam Detail Engineering Design (DED).
Dalam hasil kajian itu setidaknya dibutuhkan Rp 273 miliar untuk menjadikan stadion itu lebih refresentatif.
Namun, kebutuhan anggaran tersebut akan sulit dipenuhi jika hanya mengandalkan APBD Kota Cimahi.