PENTINGNYA Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Perang Hibrida dan Penjajahan Modern Untuk Indonesia Kuat dan Tangguh
“Perang Belum Usai, “Musuh” Hadir Dalam Wujud yang Berbeda! Penjajah sudah terusir, kemenangan sudah diraih, pembangunan pun gencar dilakukan di penjuru negeri ini. Namun, bukan berarti ancaman terhadap masa depan bangsa sudah surut. Kini lawan yang perlu diwaspadai generasi penerus bangsa jauh lebih beragam.”
Tidak ada yang menyangkal bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya, memiliki ratusan ribu pulau dan kekayaan alam yang melimpah. Selain itu, Indonesia memiliki suku bangsa, budaya, dan bahasa yang beraneka ragam. Semua itu tidak akan bersatu jika para leluhur tidak menyatukan semangat juang bangsa Indonesia untuk merdeka.
Kala dulu, kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah yang dengan sangat mudah diperoleh dari Sang Penjajah. Nenek Moyang menunjukkan semangat perjuangan, kesatuan, dan persatuan bangsa yang dapat merebut Indonesia dari bangsa yang telah menguasai lebih dari 3,5 abad. Pentingnya kesatuan dan persatuan dituangkan dalam Ideologi Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Persatuan merujuk pada kesadaran dan semangat untuk bersatu sebagai satu bangsa, di atas perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Persatuan adalah upaya bersama untuk mencapai tujuan bersama dan memperjuangkan kepentingan nasional. Dalam konteks Indonesia, persatuan diperjuangkan sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga masa kini.
Kesatuan mengacu pada pemeliharaan integritas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan negara. Kesatuan menekankan pentingnya menjaga dan mempertahankan wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, suku, dan budaya yang beragam. Prinsip kesatuan juga melibatkan pembangunan ekonomi, sosial, dan politik yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini, terdapat transformasi karakteristik penjajahan zaman dahulu (klasik) dengan penjajahan modern. Penjajahan zaman dahulu melibatkan penjajahan fisik– negara-negara kolonial secara fisik menduduki dan menguasai wilayah jajahannya.
Sementara itu, penjajahan kini didominasi dengan penjajahan dalam bidang-bidang strategis suatu negara yang tidak terlihat secara fisik, misalnya penjajahan ekonomi, berupa dominasi perdagangan, ketergantungan dengan negara lain, dan pelemahan mata uang negara secara ekstrim.