JABAR EKSPRES – Kementerian Agama (Kemenag) bereaksi soal pernyataan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terkait adanya aliran dana miliaran rupiah ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie angkat bicara menanggapi pernyataan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil terkait aliran dana miliaran rupiah ke Ponpes Al Zaytun.
Sebelumnya, Tim Investigasi Gubernur Ridwan Kamil menemukan adanya aliran dana miliaran rupiah dari Kemenag ke Pon Pes Al Zaytun.
BACA JUGA: Mahfud MD Turun Tangan Hadapi Polemik Al Zaytun: Ini Tahun Politik, Kita Akan Memilah!
Namun, Kemenag membabtah bahwa pihaknya mengirimkan aliran dana miliaran rupiah ke Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut setiap tahunnya.
Anna Hasbie pun menegaskan bahwa Kemenag tidak pernah memberikan dana bantuan ke Ponpes tersebut.
“Kami tidak pernah memberikan dana bantuan ke Al Zaytun,” kata Anna Hasbie, dikutip JabarEkspres.com pada Jumat, 223 Juni 2023.
Hal itu ia sampaikan di Makkah, Arab Saudi pada Kamis, 22 Juni 2023.
Lebih lanjut, ia pun memaparkan soal Ponpes Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Menurut keterangannya, Al Zaytun mengelola Madrasah mulai dari jenjang Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs), hingga Aliyah (MA).
Berdasarkan data di EMIS Kemenag mencatat, ada 1.289 siswa MI, 1.979 siswa MTs, dan 1.746 siswa MA yang belajar di sana.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa sesuai regulasi para siswa Al Zaytun berhak mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.
“Sesuai regulasi, para siswa ini berhak mendapat BOS.
Ini berlaku untuk seluruh siswa yang belajar di madrasah dan memenuhi persyaratan.
Sehingga, menjadi kewajiban kami, pemerintah, memenuhi hak-hak belajar mereka melalui BOS,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Gubernur Jabar telah salah kaprah mengenai aliran dana babtuan yang mencapai miliaran itu.
“Jadi jangan kemudian Pak Ridwan Kamil mengatakan Kemenag memberikan bantuan miliaran ke Zaytun padahal itu dana BOS. Udah salah kaprah itu,” katanya, menegaskan
Sebagai informasi bahwa dana BOS adalah program pemerintah untuk membantu operasional sekolah.
Tujuannya yakni agar kegiatan belajar mengajar atau KBM dapat berjalan dengan optimal.
