Stasiun Cicalengka Jadi Sorotan, Warga Nilai Bangunan Bersejarah Jangan Dihilangkan

JABAR EKSPRES, KAB BANDUNG – Keberadaan Stasiun Cicalengka tengah jadi sorotan publik, pasalnya bangunan yang dinilai bersejarah itu dikabarkan akan dibongkar alias dirombak dengan desain baru oleh PT KAI.

Menyikapi hal tersebut, pengguna kereta api turut menanggapi rencana perobohan Stasiun Cicalengka.

Salah seorang pengguna kereta api, Karina Indriani (26), warga Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung mengaku, pembangunan Stasiun Cicalengka menjadi hal yang dinantikan.

“Soalnya agak kurang terurus, kapasitas kecil sementara penumpang banyak. Jadi kalau mau ada pembangunan biar fasilitas maksimal dan pelayanan lebih baik, kenapa enggak,” kata Karina kepada Jabar Ekspres, Rabu (21/6).

Menurutnya, pembangunan Stasiun Cicalengka akan mendapat respons positif bagi para penumpang, sebab sudah cukup lama fasilitas di stasiun lokal tersebut tergolong kurang.

“Agak kotor juga di sana, karena stasiun kecil dan aktivitas padat jadi kesannya padet banget,” ucap Karina.

“Semoga setelah dibangun jadi lebih nyaman, lebih bersih dan aman,” lanjutnya.

Terkait bangunan bersejarah, Karina menilai perlu dipertimbangkan pihak PT KAI, apakah benar-benar harus diratakan untuk tujuan peningkatan pelayanan atau bisa disiasati.

“Dari saya sd umur 7 tahun udah naik kereta, udah sering sampai sekarang. Jadi sayang juga kalau dihilangkan,” tukas Karina.

Diketahui, Stasiun Cicalengka yang dinilai memiliki nilai sejarah tinggi itu, tercatat sudah berdiri sejak 1884 kalu.

Artinya, sampai saat ini Stasiun Cicalengka sudah berusia hampir 140 tahun.

Sementara itu, salah seorang pengguna kereta api lainnya, Nasrul Nasrudin (25) warga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung menuturkan, agar Stasiun Cicalengka tidak dibongkar.

“Saya jarang pakai kereta tapi masih suka pakai kalau males bawa motor. Kayak sekarang pergi ke saudara di Cicalengka pakainya kereta,” tuturnya.

Nasrul berharap, agar pembangunan Stasiun Cicalengka bisa disiasati dengan cara lain, alias bangunan baru tak merubah kondisi serta struktur dan desain bangunan lama.

“Semoga enggak dibongkar, kalau mau dibangun juga bangunan lama tetap ada. Sayang soalnya bersejarah,” tutupnya

Disamping itu, sebelumnya Penggerak Literasi Kecamatan Cicalengka, Nurul Maria Sisilia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar bangunan dengan nilai historis yang tinggi itu tak dirubah sedikit pun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan