JABAR EKSPRES – Denny Indrayana menyebutkan ada 10 strategi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjegal Anies Baswedan seiring dikabarkan maju sebagai calon Presiden (Capres) pada Pemiliuhan Umum (Pemilu) 2024.
Cuitan Denny Indrayana di akun Twitter pribadinya kembali menyita perhatian publik, pasalnya kali ini ia mengklaim ada 10 strategi Presiden Jokowi untuk menjegal Anies Baswedan yang maju sebagai Capres pada Pemilu 2024.
2. Kedua, masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.
Baca Juga:Novel Bamukmin Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Benarkah? Cek Faktanya!Tanggapi Polemik Ponpes Al Zaytun, Wapres Maruf Amin Pastikan Pemerintah Turun Tangan
3. Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik.
4. Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai ???????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????? yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.
5. Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya.
6. Keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.
7. Ketujuh, adalah tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
8. Kedelapan, Jokowi adalah membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK. Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E.
9. Kesembilan adalah mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Baca Juga:Soroti Polemik hingga Dugaan Berkaitan dengan NII KW 9, PWNU Jabar: Memondokkan Anak di Ponpes Al Zaytun Hukumnya Haram!Tim Investigasi MUI Akui Sempat Ditolak Al Zaytun, Ternyata Ini Alasannya
10. Kesepuluh, yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik. Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru Beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
