JABAR EKSPRES – Apple, korporasi teknologi terkemuka, dilaporkan mengajukan gugatan terhadap perusahaan yang sudah berdiri sejak 111 tahun bernama The Fruit Union Suisse yang berbasis di Swiss.
Apple mengklaim bahwa perusahaan yang telah berusia 111 tahun tersebut menggunakan logo buah apel yang serupa dengan milik Apple.
Baca juga : Fitur Bisukan Nomor Tidak Dikenal Whatsapp Bisa Cegah Penipuan dan Spam
Sehingga, Apple berusaha untuk melarang The Fruit Union Suisse menggunakan logo mereka di masa mendatang.
Logo yang di gunakan oleh The Fruit Union Suisse adalah gambar buah apel berwarna merah dengan bendera Swiss di dalamnya.
Secara jelas, logo tersebut sangat berbeda dengan logo buah apel yang di miliki oleh Apple.
Namun, Apple memiliki pandangan yang berbeda dan ingin memiliki hak penuh atas penggunaan logo buah apel tersebut.
Tidak hanya melindungi logo perusahaan mereka. Direktur The Fruit Union Suisse, Jimmy Mariethoz, mengungkapkan kebingungannya terhadap tuntutan ini.
Menurutnya, buah apel memiliki makna universal dan semua orang dapat menggunakan buah apel untuk kreativitas mereka.
Oleh karena itu, Apple seharusnya tidak dapat mengklaim kepemilikan eksklusif atas penggunaan buah apel.
Kecuali jika ada kemiripan yang jelas dengan logo perusahaan Apple yang di pimpin oleh Tim Cook.
Jimmy Mariethoz juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ketidakjelasan mengenai jenis representasi visual buah apel mana yang ingin di lindungi oleh Apple.
Dia juga mencatat bahwa Apple telah agresif dalam mengajukan gugatan terhadap apa pun yang mereka anggap sebagai pelanggaran merek dagang.
Termasuk The Fruit Union Suisse yang sudah menjadi target gugatan sejak 2017.
Hingga saat ini, Apple belum memberikan tanggapan terhadap keluhan yang di ajukan oleh The Fruit Union Suisse.
Sebagai informasi, selama beberapa tahun terakhir, Apple telah sering mengajukan gugatan terhadap berbagai pihak yang menggunakan logo buah apel.
Mereka bahkan pernah mengajukan gugatan terhadap seorang musisi dan penulis lagu karena menggunakan nama “Frankie Pineapple”.
Menurut Tech Transparency Project, sebuah organisasi nirlaba yang melakukan penelitian terhadap perusahaan teknologi besar.