JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) melaporkan sebanyak 741 kasus gigitan hewan rabies pada manusia selama periode Januari – Mei 2023.
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Jabar, Yudi Koharudin menyebut 506 kasus diantaranya harus diberi vaksin anti rabies.
“Misalnya, ada anjing yang menggigit karena diprovokasi, tapi rutin tiap bulan divaksin, jadi tidak usah (diberikan vaksin anti rabies),” ucapnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Ungkap Lebih dari 1000 Al-Quran di Masjid Al-Jabbar Hilang5 Bang Jago Ditangkap! 1 Remaja Jadi Tersangka Usai Rusak Bus Sambil Acungkan Sajam di Kabupaten Bandung
Meski begitu, ia mengatakan yang memiliki potensi besar dalam menularkan rabies pada manusia, yakni hewan berjenis anjing, kucing, hingga kera atau monyet.
“Paling banyak (menyebarkan rabies) itu anjing, jadi dari 741 gigitan dengan 506 gigitan yang berikan vaksin atau serum anti rabies, mayoritas adalah gigitan dari anjing,” ungkapnya.
Namun sampai saat ini, Yudi mengaku kasus rabies di Jabar belum ada yang menimbulkan kematian pada manusia.
“Alhamdulillah di Jabar dari tahun 2017 sampai 2023 (bulan Mei), itu tidak ada lagi kasus rabies pada manusia, tidak ada yang meninggal dunia karena rabies, jadi tatalaksan kita sudah lebih baik,” ujarnya.
Sehingga dengan hal itu, Yudi terus melakukan imbauan kepada masyarakat khususnya yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing, hingga kera atau monyet untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatannya.
“Jadi masyarakat yang memelihara anjing, kucing, kera, ituharus rutin vaksin anti rabies untuk binatang. Karena itu untuk menjaga agar tidak terkena virus rabies, minimal setahun sekali. Dan yang kedua, hindari gigitan, itu sangat penting, karena pintu masuknya (rabies) melalui gigitan (hewan),” pungkasnya.