JABAR EKSPRES – Kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) Provinsi Jawa Barat mencatat pertumbuhan positif dari masing-masing sektor industri keuangan. Secara keseluruhan, stabilitas dan profil risiko sektor jasa keuangan Provinsi Jawa Barat tetap terjaga dengan likuiditas yang memadai.
Sejak April 2023, perkembangan perbankan di Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan fungsi intermediasi dan tingkat risiko yang masih terjaga.
Kinerja perbankan di Jawa Barat menunjukkan aset yang mencapai Rp921 triliun dengan nilai pertumbuhan sebesar 1,67%.
Sementara itu, kredit perbankan tumbuh sebesar 7,20% dengan sektor konsumsi menopang sekitar 49%. Kinerja intermediasi perbankan Loan to Deposit Ratio (LDR) Jawa Barat tetap berada pada tingkatan 88,97% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di tingkat manageable sebesar 3,80%.
Industri Perbankan Syariah
Tren pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat mencatatkan kinerja yang lebih tinggi daripada perbankan konvensional. Market share pembiayaan perbankan syariah terus menunjukkan peningkatan dari sebesar 8,4% pada tahun 2019 menjadi 10,4% per April 2023.
Per April 2023, pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat mencapai Rp59,8 triliun dan meningkat 16,82% year-on-year (yoy). Bank Umum Syariah menopang pembiayaan sebesar 65,1% dan Unit Usaha Syariah menyusul sebesar 26,4% dan BPR Syariah sebesar 8,5% dari total pembiayaan.
Industri BPR dan BPR Syariah
Aset BPR dan BPR Syariah Jawa Barat tumbuh 7,30% yoy menjadi Rp29,7 triliun dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 6,26% yoy menjadi Rp20,3 triliun. Sedangkan, dari sisi penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 12,40% yoy menjadi Rp21,3 triliun.
Tren pada pertumbuhan BPR Syariah menunjukkan kinerja yang lebih baik dari kredit BPR Konvensional dengan pertembuhan 22,75%. Sehingga dalam lima tahun terakhir, market share pembiayaan BPR Syariah terus meningkat.
Perkembangan Sektor Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 68 perusahaan terdiri dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti, serta industri makanan dan minuman.
Sampai bulan April 2023, investor ritel mendominasi nominal transaksi saham dari Jawa Barat, mencapai Rp68,9 triliun. Jumlah Single Investor Identification (SID) di Jawa Barat masih menjadi paling banyak dengan mencapai jumlah 2.433.384 SID atau sekitar 22,5% dari total SID Nasional.
Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank