Kisah Penjual Seblak di Cimahi, Nekat Nyaleg Ingin Jadi Wakil Rakyat

Profesinya bukanlah seorang pengusaha, Sri Wulan Yuliana 45 tahun tinggal di Cimahi. Dia hanyalah ibu rumah tangga biasa. Kesehariannya hanya sebagai penjual seblak dan makanan ringan di teras depan rumahnya. Namun berkat kepiawaiannya berkomunikasi dengan warga, warung makanan yang menjajakan seblak itu kini banyak diminati oleh pembeli.

Cecep Herdiansyah, Kota Cimahi

Terjun ke dunia politik sebetulnya bukan menjadi cita-cita Sri Wulan Yuliana. Awalnya dia hanya sering bergaul melalu aktitasnya disalah satu organisasi pemberdayaan perempuan.

Keseharian Sri Wulan hanyalah penjualan seblak. Kediamannya yang beralamat di Kelurahan Padasuka RT2 RW14 Kecamatan Cimahi Tengah itu selalu ramai oleh para pembeli seblak yang datang ke rumah.

Meski begitu, Sri Wulan terbilkang cukup nekat. Dia mencalonkan diri menjadi Anggota DPRD Kota Cimahi dalam pemilu serentak tahun 2024 mendatang.

Sri Wulan maju menumpangi kendaraan politik Partai Hanura sebagai keterwakilan perempuan di Dapil 6, yang meliputi Kelurahan Setiamanah, Padasuka, dan Cimahi.

“Keputusan saya nyaleg ini merupakan hasil istihoroh selama sebulan penuh pada bulan puasa. Keluarga utamanya suami saya mendukung keputusan saya untuk menjadi wakil rakyat,” kata Wulan, panggilan ibu empat anak saat diwawancara di warung seblak miliknya di kelurahan Padasuka, Kamis (15/6).

Warung kecil berukuran 3 kali 2 meter dengan pajangan bahan-bahan seblak di lemari etalase ini persis berada di depan rumahnya. Anak bungsu pasangan Yaya Warya (alm) dan Euis Yunani ini meraup cuan sekitar Rp150 ribu dari berjualan seblak. Namun ia mengaku, bukan dari itu modal ia untuk nyaleg.

“Soal modal (uang,Red) itu relatif ya, yang terpenting buat saya adalah kedekatan saya dengan masyarakat, terlebih dengan masyarakat kurang mampu,” kata dia.

Semasa kecil, bukan cita-citanya menjadi politikus. Jauh diluar itu, dulu ia ingin jadi pengusaha. Namun berjualan seblak, menurutnya sudah mengobati hasrat dari cita-citanya tersebut, meskipun penghasilannya tak seberapa.

“Berjualan seblak juga sampingan, saya besar di organisasi kemasyarakatan. Saya menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Wanita di salah satu organisasi masyarakat di Kota Cimahi. Jadi saya sudah terbisa membantu warga yang kesulitan, kurang mampu. Jiwa sosial saya sudah terlahir di sana (Organisasi masyarakat),” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan