Baca Juga: Roket Mata-mata Korea Utara Jatuh di Lepas Pantai: Misi Rahasia Kim Jong Un Berakhir Gagal!
Kemudian, rudal ini kembali ditampilkan dalam pameran pertahanan di Pyongyang pada Oktober 2021. Setelah melihat foto-foto dari pameran tersebut, analis menyimpulkan bahwa penampilan resmi rudal ICBM yang besar ini kemungkinan adalah Hwasong-17, bukan Hwasong-16.
Pejabat di Seoul dan Washington mengungkapkan bahwa peluncuran yang terjadi pada 27 Februari dan 5 Maret melibatkan sistem ICBM Hwasong-17, meskipun tidak diuji untuk kemampuan atau jangkauan penuh. Beberapa analis juga mengindikasikan bahwa tes tersebut mungkin hanya melibatkan satu tahap rudal.
Ukuran Hwasong-17 yang luar biasa ini telah mendorong para analis untuk berspekulasi bahwa rudal tersebut didesain dengan tujuan membawa banyak hulu ledak dan umpan untuk meningkatkan kemampuan menembus pertahanan rudal. Korea Utara terus melakukan terobosan dalam rancangan dan teknologi rudal, memperkuat posisinya dalam persaingan militer global.
4. Perkembangan Rudal Hwasong-17 Sampai Saat Ini
Perkembangan rudal Hwasong-17 yang mengejutkan ini semakin menantang ketegangan dan kekhawatiran dalam dunia perang. Komunitas internasional harus dengan cermat memantau perkembangan ini dan menanggapi tantangan baru yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Sejumlah pengamat telah menyoroti bahwa pengujian satelit yang diklaim oleh Korea Utara pada tanggal 27 Februari dan 5 Maret dapat memiliki implikasi yang jauh lebih besar.
Mereka berpendapat bahwa teknologi ini juga dapat digunakan untuk pengembangan sistem kendaraan masuk kembali (MIRV) yang dapat ditargetkan secara independen, membuka peluang untuk satu rudal dapat membawa hulu ledak nuklir yang dapat diarahkan ke target yang berbeda secara simultan.
Korea Selatan dan Amerika Serikat telah mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap aktivitas Korea Utara, mengklaim bahwa negara tersebut sedang melakukan persiapan untuk melanjutkan uji coba nuklir pertama kali sejak tahun 2017. Para pejabat juga menyatakan bahwa pengujian terbaru ini berpotensi membantu dalam pengembangan hulu ledak untuk sistem MIRV.
Baca Juga: Iran Uji Coba Drone Bunuh Diri di Teluk tanpa Peringatan, Kapal Dagang Jadi Target!
Dengan kemampuan MIRV, Korea Utara dapat meningkatkan kemampuan serangannya dengan mampu menargetkan beberapa titik sasaran yang berbeda secara simultan.