JABAR EKSPRES – Banyak mitos berkembang tentang donor darah, yang belum tentu benar. Salah satunya tentang rawan tertular penyakit dari proses pengambilan darahnya. Hal ini yang memicu orang menjadi takut untuk melakukan donor darah.
Padahal dengan mendonorkan darah, kita bisa membantu menyelamatkan orang lain yangs edang membutuhkan darah. Sehingga keberadaan mitos tentang donor darah ini sangat merugikan.
Bukan hanya takut tertular penyakit, mitos tentang donor darah ini juga sangat banyak, yang tidak seharusnya dipercaya karena tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dari data Palang Merah Indonesia (PMI), setiap delapan detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia. Hal ini seharusnye meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyumbangkan darah untuk membantu sesama.
Selain bermanfaat untuk orang lain, dengan melakukan donor darah juga sangat manfaat bagi kesehatan tubuh pendonornya.
Misalnya tubuh akan menjadi sehat, karena ada regenersi sel darah didalam tubuh sehingga meningkatkan produksi sel darah merah.
Selain itu, aliran darah menjadi lebih lancar karena tidak ada lagi sumbatan yang berbahaya, dengan donor darah kita juga jadi bisa mendeteksi bila ada penyakit serius.
Kendala yang paling banyak dialami masyarakat yang enggan donor darah adalah ketakutan akan jarum suntik.
BAca juga : Manfaat Melakukan Donor Darah Bagi Kesehatan Tubuh!
Mereka menganggap bahwa jarum untuk donor darah lebih besar dari jarum lain yang biasa digunakan tenaga medis, sehingga pasti akan sakit jika menusuk kedalam lengan.
Hal tersebut juga menjadi salah satu mitos yang harus di luruskan kebenarannya.
Berikut beberapa mitos tentang donor darah yang tidak terbukti kebenarannya.
1. Kehabisan darah
Beberapa orang percaya kalau donor darah bisa membuat tubuh kehabisan darah, sehingga menyebabkan anemia. Ternyata rata-rata orang dewasa memiliki 5 sampai 6 liter darah. Nah, setiap melakukan donor darah, darah kita hanya diambil sebanyak 350 ml. Jadi tidak mungkin hanya dengan mendonorkan 350 cc akan sampai kehabisan darah.
2. Tertular Penyakit
Tak perlu khawatir mengenai kebersihan alat yang akan digunakan untuk melakukan donor darah. Semua jarum yang dipakai adalah bersih, steril dan hanya satu kali digunakan. Dengan begitu, risiko tertular penyakit pun akan sangat minim.