JABAR EKSPRES – Polresta Bogor Kota terus menggalakan sejumlah program dalam menyambut perayaan Hari Bhayangkara ke-77 yang digelar pada 1 Juli 2023 mendatang melalui kegiatan Bhakti Sosial.
Teranyar, jajaran Satlantas Polresta Bogor Kota beraksi mengintervensi sarana dan prasarana di lingkungan SDN Layungsari I, Kecamatan Bogor Selatan pada Selasa, 13 Juni 2023.
Dalam kegiatan itu, Polresta Bogor Kota membantu perbaikan ratap ruang guru SDN Layungsari I yang jebol akibat susunan kenting sudah tidak rapi dan meja guru yang rapuh.
BACA JUGA: Pol PP Kabupaten Bogor Belum Punya Nyali Tertibkan Baliho Kampanye Politik
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyebut, insan Polri memiliki kepedulian terhadap masalah lingkungan sosial yang terbilang tinggi. Maka dari itu, kepolisian harus mendekatkan diri kepada masyarakat.
“Seperti aksi anggota Satlantas Polresta Bogor Kota dan anggota polisi lain menemukan sekolah yang membutuhkan bantuan perbaikan sarana pembelajaran,” ungkapnya saat melakukan Bhakti Sosial di SDN Layungsari I pada Selasa, 13 Juni 2023.
“Hari ini kita menberikan bantuan terhadap plafon yang rusak, sehingga bocor. Ada bantuan juga alat tulis yang dikumpulkan dari anggota,” imbuhnya.
Menurut Bismo, kepedulian terhadap sarana dan prasarana sekolah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah setempat, namun juga semua elemen masyarakat, termasuk kepolisian.
Dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-77, sambung dia, selain kegiatan Bhakti Sosial yang mengintervensi sarana prasarana di sekolah, pihaknya juga telah menggelar aksi peduli stunting dan turut membantu perbaikian turap roboh, serta sejumlah saluran air di lingkungan warga.
“Itu merupakan bukti bahwa polisi hadir di tengah-tengah masyarakat,” sebutnya.
BACA JUGA: Pemkab Bogor Akan Bentuk Satgas Perlindungan Anak
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Layungsari I Tuti Rustian mengaku, adanya bantuan perbaikan atap ruang guru di lingkungan sekolahnya itu sangat berpengaruh terhadap optimalisasi kegiatan para guru.
Sebab, sambung dia, nantinya para guru akan lebih tenang berada di ruangannya.
Selain itu, atap yang bocor cukup mengkhawatirkan bagi berkas-berkas penilaian, tugas dan administrasi siswa-siswi.
“Alhamdulillah, kami tidak menyangka ada bantuan ini, serasa mimpi. Karena memang (perbaikan) sangat dibutuhkan, atap ruang guru jebol menyebabkan bocor,” kata Tuti.*(YUD)