Wabup Sahrul Gunawan Geram, Disparbud Ogah Dampingi Peninjauan Situs Candi Bojongmenje

JABAR EKSPRESWakil Bupati (Wabup) Bandung Sahrul Gunawan geram mempertanyakan ketidak hadiran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) saat peninjauan Situs Candi Bojongmenje Rancaekek.

Sahrul mengaku dirinya sempat meminta Disparbud untuk mendampinginya meninjau Situs Candi Bojongmenje Rancaekek, namun taka da satu pun dari pihak dinas yang hadir.

”Sebenernya hari ini pun saya minta dinas yang mendampingi tapi ternyata tidak ada,” kata Sahrul kepada wartawan, baru-baru ini.

Sahrul juga mengaku bakal meminta dinas terkait, dalam hal ini Disparbud untuk ikut melestarikan tempat bersejarah yang ada di Kabupaten Bandung.

”Tapi ini juga menjadi bagian dari pembicaraan kami karena sepertinya minggu depan harus ketemu dari dinas parbud Kabupaten Bandung kemudian Provinsi dan pusat,” jelasnya.

Sahrul sendiri mengunjungi Situs Candi Bojongmenje Rancaekek- Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bersama rombongan dari Kementerian Kebudayaan Pendidikan dan Ristek (Kemendikbudristek).

”Ya tentu saya penasaran dan ingin tahu sebetulnya secara alur itu bagaimana terkait Candi Bojongmenje ini,” ujar Sahrul saat ditemui Jabar Ekspres.

Sahrul mengatakan, dirinya datang ke situs tersebut karena telah direspon oleh kementerian kebudaya. Bahkan, tak hanya Situs Candi Bojongmenje tetapi berbagai tempat bersejarah di Kabupaten Bandung juga dia kunjungi.

”Saya ingin melihat sejauh mana pelestarian kebudayaan itu sendiri,” terangnya.

”Kemudian berkembang lah sampai ke pada pelestarian budaya sampai ke bagaimana. Dan ternyata ada pengajuan anggaran untuk paguron-paguron di Kabupaten Bandung yang nilainya 10 juta sampai sekian,” imbuhnya.

Sahrul pun merasa jika khusus di Candi Bojongmenje itu sudah menjadi UPT dan pemeliharaannya pun sudah ada anggarannya. Sehingga sangat disayangkan jika sebatas itu saja.

”Sayang kalau sebatas ini, kita ingin lihat juga masyarakat  merasakan dampak ekonominya sama seperti ketika tahun 2002 awal ditemukannya situs ini. Jadi sekarang ini kan masyarakat menanti-nanti nih seperti apa kedepannya situs ini,” tegasnya.

Adapun terkait dorongan penetapan cagar budaya, Sahrul mengatakan, sejauh ini baru sebatas berkomunikasi dengan dinas dan belum mengetahui terkait langkah kedepannya.

”Saya kan saat ini berjalan sendiri saj. Tapi saya kira apa yang bisa saya lakukan akan saya lakukan. Dan mengenai penetapan ini nanti akan saya coba cari tahu barangkali memang sudah masuk program Pemkab Bandung untuk cagar budaya ini nanti kita akan tanyakan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan