Manusia Purba 60.000 Tahun Ditemukan di Indonesia, Mirip Hobbit!

JABAR ESKPRES – Manusia purba – Ketika Anda memikirkan Hobbit maka bayangan yang muncul di pikiran Anda mungkin Frodo atau Bilbo.

Namun Hobbit ini dahulunya benar-benar ada, akan tetapi berbentuk manusia purba yang disebut sebagai Homo floresiensis.

Manusia purba Homo floresiensis pertama kali ditemukan di sebuah gua Pulau Flores, Indonesia, tahun 20223.

Saat ini kerangkanya sudah dilengkapi dengan model berbentuk digital. Tim internasional telah merekonstruksi kembali wajah dari kerangka dengan menggunakan data yang diambil dari manusia modern dan simpanse.

Manusia Purba 60.000 Tahun Ditemukan di Indonesia, Mirip Hobbit!
Manusia Purba 60.000 Tahun Ditemukan di Indonesia, Mirip Hobbit!

Cicero Moraes selaku pakar Barzil yang mengikuti studi tersebut menjelaskan bahwasannya ada beberapa perbedaan antara manusia saat ini dan manusia purba.

Ia pun berkata: “Secara kasar, mereka lebih pendek, volume otak secara signifikan lebih kecil, daerah mulut sedikit lebih menonjol dariapda kita, dan mungkin memiliki hidung yang kurang menonjol dari pria modern.”

Mr Moraes mengatakan: “Ketika tengkorak itu disajikan kepada publik pada tahun 2004, film Lord of the Rings sukses besar.”

“Julukkan ‘Hobbit’ sangat cocok sebab ketinggian dari homo floresiensis diperkirakan tingginya 1,06 meter.”

Manusia Purba 60.000 Tahun Ditemukan di Indonesia, Mirip Hobbit
Kerangka manusia purba

Saat membangun kembali wajah manusia dari tengkorak, para ilmuwan biasanya menggunakan data dari orang yang masih hidup untuk mengetahui seberapa tebal jaringan di tempat tertentu.

Sehingga ketika akan membangun ulang kembali dari wajah manusia yang sudah punah, maka perlu untuk menggunakan pendekatan baru.

Para peneliti melakukan pengambilan dua C scan, satu manusia dan satunya lagi dari simpanse.

Setelah itu peneliti mengubah bentuk dari keduanya kemudian menyesuaikan berdasarkan struktur Homo floresiensis dan membuat pola data agar dapat gambaran seperti apa wajahnya.

Untuk pertama kali wajah dari “Hobbit” direkonstruksi ulang dengan menggunakan data dari simpanse dan manusia.

Salah satu peneliti bernama Mr Moraes yang terlibat langsung dalam pekerjaannya mengatakan bahwasannya ia senang karena dapat mengerjakan pekerjaan yang menantang.

Ia pun berkata bahwa hasil kerja kerasnya berbuah hasil yang memuaskan, sebab dapat terlihat wajahnya dan mengingatkan kita terhadap nenek moyang evolusioner kita.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan