Masuk Musim Kemarau, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Penyakit Tropis

JABAR EKSPRES – Kondisi panas bisa berbalik begitu cepat menjadi hujan, yang kemudian hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan jadi awal seseorang terserang penyakit, khususnya di wilayah tropis.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah menetapkan bahwa periode Bulan Juni merupakan awal terjadinya musim kemarau. Namun, kini justru kondisi cuaca seakan sulit diprediksi.

Mengenai hal ini, Kepala Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Giriandra Wardhana, menuturkan kondisi tersebut dapat menyebabkan terjangkitnya seseorang oleh penyakit tropis, yang disebabkan oleh fase peralihan cuaca yang begitu cepat.

“Penyakit-penyakit tropis yang dipengaruhi oleh cuaca ini perlu kita waspadai. Karena, perubahan cuaca dari dingin ke panas terus panas ke dingin ini bakalan mempengaruhi kondisi tubuh dan jadi awal seseorang terserang penyakit,” ujar Giriandra kepada Jabar Ekspres.

Giriandra mengungkapkan, contoh kasus yang banyak ditemui dalam kondisi seperti ini ialah wabah penyakit demam berdarah. Namun, menurutnya masyarakat tak perlu khawatir karena hal tersebut bisa dihindari.

Bentuk pencegahan yang mudah dilakukan ialah menggalakan pola hidup sehat dan bersih, kemudian dibarengi dengan asupan makanan yang bergizi. Sehingga, menciptakan kekebalan tubuh yang mampu meredam seseorang terjangkit oleh penyakit.

“Sebenarnya, penyakit-penyakit yang berkaitan sama iklim atau cuaca kaya misal demam berdarah bisa dihindari,” ungkapnya.

“Jadi, yang harus kita lakukan itu melaksanakan pola hidup bersih dan sehat dan juga pemilihan asupan makanan yang tentunya harus bergizi ya,” tambahnya

Perlu diketahui, penyakit tropis merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di daerah yang memiliki iklim tropis maupun subtropis. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri jamur, hingga parasit.

Dan penularannya disebabkan oleh antar individu kepada individu lain, ataupun hewan pembawa penyakit (vektor), yaitu serangga dan nyamuk.

Giriandra menghimbau agar masyarakat terus memastikan kondisi kesehatannya. Dan diharapkan ketika menjalankan aktivitas, berada dalam kondisi yang benar-benar fit. Sehingga, resiko terkenanya penyakit bisa terminimalisir.

“Dalam menjalankan aktivitas, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Dan balik lagi, galakan pola hidup sehat kemudian asupan makanan yang bergizi,” pungkasnya. (Mg1)

Tinggalkan Balasan