JABAR EKSPRES – Apakah Anda mengetahui tentang apa penyakit Astigmatisme? Jika belum tau, maka bisa simak artikel ini sampai selesai ya.
Astigmatisme adalah salah satu jenis penyakit atau kelainan refraksi mata yang cukup umum terjadi pada banyak orang.
Kelainan ini terjadi ketika kornea mata atau lensa tidak memiliki bentuk yang sempurna, mengakibatkan fokus cahaya yang tidak merata pada retina.
BACA JUGA: Inilah Rahasia Tersembunyi Stem Cell, Solusi Ampuh untuk Penyakit yang Dianggap Tak Tersembuhkan!
Akibatnya, penglihatan menjadi kabur atau buram pada jarak dekat maupun jarak jauh. Berikut ini adalah informasi lebih lanjut mengenai astigmatisme:
Penyebab Astigmatisme
Astigmatisme dapat terjadi akibat kelainan bentuk kornea atau lensa mata.
Pada kondisi normal, permukaan kornea memiliki bentuk bola, sedangkan pada astigmatisme, permukaan kornea menjadi lebih cembung atau cekung di satu arah tertentu.
Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak fokus secara merata pada retina.
Gejala Astigmatisme
Beberapa gejala umum yang dapat dirasakan oleh penderita astigmatisme meliputi penglihatan kabur atau buram pada berbagai jarak, kesulitan membaca tulisan kecil, cepat lelah atau sakit kepala setelah membaca atau melihat dalam waktu lama, serta sulit mengenali wajah atau objek dengan jelas.
Gejala ini dapat berbeda-beda pada setiap individu tergantung pada tingkat keparahan astigmatisme.
Jenis-jenis Astigmatisme
Terdapat beberapa jenis astigmatisme yang dapat terjadi, antara lain:
a. Astigmatisme Sederhana: Terjadi ketika garis pandang vertikal atau horizontal terfokus dengan baik, sedangkan yang lainnya kabur.
b. Astigmatisme Kompleks: Terjadi ketika garis pandang vertikal dan horizontal tidak terfokus dengan baik, sehingga mengakibatkan penglihatan yang buram pada semua arah.
c. Astigmatisme Campuran: Kombinasi antara astigmatisme sederhana dan kompleks, di mana terdapat garis pandang yang fokus dengan baik dan garis pandang lainnya kabur.
Diagnosa dan Perawatan
Astigmatisme dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata.
Biasanya, pemeriksaan meliputi pengukuran ketajaman penglihatan, uji refraksi, serta pemeriksaan lengkap struktur mata.
Setelah didiagnosis, perawatan astigmatisme dilakukan melalui kacamata, lensa kontak, atau dalam beberapa kasus, operasi koreksi refraktif seperti LASIK.