Ratusan Ribu Lahan di Bandung Barat Berpotensi Kekeringan Dampak Dari Perubahan Iklim El Nino
JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat memprediksi, sebagian kecamatan di KBB akan mengalami kekeringan imbas dari fenomena perubahan iklim El Nino.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) mencatat kekeringan lahan pertanian berpotensi terjadi di 6 Kecamatan yakni Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar dengan potensi jumlah luas lahan yang terdampak 1.299 hektar.
BACA JUGA: Akibat Longsor, Satu Rumah di Bandung Barat Terancam Ambruk
“Namun berpotensi terjadi di seluruh wilayah Bandung Barat, akan tetapi kategorinya tergolong rendah,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat, Dedi Supriadi, Kamis 8 Juni 2023.
Menurutnya, fenomena El Nino akan menciptakan kekeringan dan mengancam pasokan air bagi kelangsungan hidup tanaman.
Adapun potensi kekurangan air bersih dengan kategori sedang, lanjut Dedi berada di kecamatan yang memiliki jumlah penduduk besar seperti Padalarang, Ngamprah, Batujajar, dan Lembang.
“Semuanya terdampak terutama di wilayah perkotaan. Mengapa wilayah pedesaan rendah, karena mereka masih mempunyai tutupan lahan yang lebih banyak,” katanya.
Menurutnya, El Nino merupakan suatu fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Dedi menerangkan kekeringan El Nino ini bakal berlangsung mulai dari bulan Juli, Agustus, hingga September 2023. BPBD melihat untuk bulan Juni dan Juli, bencana kekeringan tak akan begitu parah lantaran masih terjadi turun hujan meski intensitasnya sangat rendah. Justru BPBD mewaspadai puncak kekeringan yang diprediksi terjadi Agustus hingga September.
“Yang paling kita waspadai justru saat puncak musim kemarau, diperkirakan menurut BMKG terjadi Juli, Agustus hingga September,” tambahnya.
Karena itu, BPBD Bandung Barat masih menunggu prakiraan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatalogi dan Geofisika (BMKG). Khususnya terkait prakiraan cuaca daerah di Kabupaten Bandung Barat yang berpotensi menimbulkan kekeringan selama kemarau.