- BANDUNG – Kota Bandung masih mempunyai beberapa kasus gangguan kejiwaan.
Di antaranya di Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiara Condong yang memiliki sebanyak 82 penyintas
“Salah satu kelurahan yang memiliki penyintas kesehatan jiwanya tinggi di Kota Bandung adalah Kelurahan Babakan Sari dengan jumlah 82 penyintas,” kata Petugas UPTD Puskesmas Babakan Sari, Wiyati Litawati belum lama ini.
UPTD Puskesmas Babakan Sari memiliki beberapa program seperti Layanan Asmara Sejiwa (Atasi Bersama Sehat Jiwa, Bersama Keluarga Atasi Gangguan Jiwa) hadir sebagai wadah solusi untuk mewujudkan Kelurahan yang sehat jiwa.
Program Asmara Sejiwa menjadi salah satu program untuk memberdayakan keluarga dan masyarakat agar perlahan bisa sadar dan paham akan masalah kesehatan jiwa ini.
Masyarakat harus mampu mencegah serta mengatasi masalah kesehatan jiwa karena para penyintas ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) pun perlu dukungan dari keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan dihadiri oleh 12 penyintas ODGJ, 6 keluarga (pendamping), 5 petugas dari puskesmas, dan kader PKK, serta Mahasiswa Magang Prodi Pendidikan Masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia pun diberi kesempatan untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini.
Pada kesempatan ini mahasiswa aktif berperan sebagai fasilitator untuk memberikan hiburan pada penyintas melalui kegiatan senam, refleksi jiwa, dan bermain games.
Di dalam kegiatan ini, penyintas dirawat dan dibimbing untuk melakukan beberapa kegiatan. Kegiatan utama yaitu tes kesehatan berupa penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
Salah satu petugas puskesmas, Wiyati Litawati mengatakan, “Penyintas ODGJ ini diberikan obat yang harus diminum seumur hidup. Sedangkan di Rumah Sakit paling hanya sekitar 2 minggu saja penanganannya.
Selain itu, para penyintas juga merasa bahwa mereka adalah orang sakit yang dikucilkan sehingga perlu dukungan dan kerjasama antar pihak baik individu maupun sosial,”bebernya
Oleh karena itu, kata Wiyati, Asmara Sejiwa ini menjadi program yang tepat untuk menangani para penyintas ODGJ.
Selain berupaya menyadarkan keluarga dan masyarakat, Asmara Sejiwa ini juga mendukung adanya kegiatan untuk peningkatan keterampilan para penyintas sehingga mempunyai kegiatan yang produktif.
Mahasiswa yang mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan penyintas pun, menggali apa saja keterampilan yang mereka miliki.