JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menyatakan bakal menanggapi secara serius ancaman El Nino.
Bahkan, Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan telah memerintahkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewaspadai sekaligus menyiapkan langkah-langkah antisipasif guna menyikapi ancaman yang menjadi dampak El Nino.
“Kita sudah lakukan dapat koordinasi dengan sejumlah OPD terkait untuk mewaspadai hal itu,” kata Hengky di Kantor Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (3/6).
Ia menuturkan, pihaknya sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat untuk mengantisipasi potensi kebakaran di wilayahnya.
Selain BPBD, tegas Hengky, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bandung Barat juga diminta melakukan langkah-langkah penyelamatan maksimal terhadap petani yang mengalami gagal tanam dan panen akibat musim kemarau berkepanjangan.
“Selain OPD terkait, kita juga sudah melakukan rapat dengan Provinsi Jawa Barat. Langkah preventif pun kita siapkan,”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Barat, Jarot Prasetyo menyebutkan telah memetakan daerah rawan kekeringan atau kesulitan air bersih ketika musim kemarau yang disebabkan oleh El Nino.
Kendati demikian, Jarot tidak merinci berapa desa atau lokasi wilayah permukiman penduduk yang rawan kekeringan, tetapi di setiap titik jumlah keluarga yang berpotensi terdampak berbeda-beda.
“Sebetulnya dari 16 kecamatan di Bandung Barat itu rawan kekeringan. Hanya saja yang selalu dilanda kekeringan itu wilayah kecamatan Saguling, dan saat ini masih kita petakan,” ungkapnya.
Jarot menjelaskan, kalau sejatinya mitigasi resiko bencana kekeringan, sudah dilakukan pihaknya sejak April 2023 lalu. Hanya saja pada bulan tersebut, masih terdapat hujan turun. Dengan begitu, ketersediaan air bersih masih cukup terpenuhi.
Karena itu, BPBD Bandung Barat masih menunggu prakiraan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatalogi dan Geofisika (BMKG). Khususnya terkait prakiraan cuaca daerah di Kabupaten Bandung Barat yang berpotensi menimbulkan kekeringan selama kemarau.
“Komunikasi dengan pihak BMKG kita lakukan. Selain itu untuk mengantisipasi rawan kekeringan BPBD sudah berkoordinasi dengan SKPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Disperkim, Dinas Pertanian dan PUPR Bandung Barat,” tandasnya. (Mg5)