3. Setiap jalur penerimaan memiliki kuota masing-masing sebesar 50 persen. Namun, tidak ada jalur zonasi yang tersedia untuk SMK.
4. Bagi calon peserta didik yang mendaftar dalam atau luar zonasi, mereka dapat memilih 1 SMA Negeri dan 1 SMA Swasta.
5. Zonasi untuk SMA dan SMK ditentukan berdasarkan jarak. Jika terdapat beberapa peserta dengan jumlah nilai yang sama, maka peserta yang lebih tua akan diberikan prioritas.
6. Jalur afirmasi memiliki kuota sebesar 20 persen, dengan subkuota 12 persen untuk KETM (Kondisi Ekonomi Tidak Mampu), 5 persen untuk kondisi tertentu, dan 3 persen untuk peserta dengan disabilitas.
7. Pada jalur afirmasi SMA, sekolah dipilih berdasarkan domisili penyaluran terdekat. Sementara itu, pada jalur afirmasi SMK, peserta diizinkan memilih 1 SMK Negeri, 1 SMK Swasta, atau 1 SMK dengan 2 program keahlian.
8. Seleksi pada jalur perpindahan tugas ditentukan berdasarkan jarak. Jika terdapat beberapa peserta dengan jumlah nilai yang sama, maka peserta yang lebih tua akan diberikan prioritas. Kuota untuk jalur perpindahan tugas adalah 5 persen.
9. Kuota jalur prestasi rapor untuk SMA adalah 25 persen, termasuk prestasi kejuaraan. Sementara itu, kuota untuk jalur prestasi rapor SMK adalah 60 persen.
10. Bagi calon peserta didik SMA dari dalam atau luar zonasi, mereka diizinkan memilih 2 SMA Negeri dan 1 SMA Swasta. Sedangkan bagi calon peserta didik SMK, mereka dapat memilih opsi berikut: 1 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta atau 1 SMK dengan 2 program keahlian, 2 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta atau 1 SMK dengan 2 program keahlian, atau 1 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta atau 1 SMK dengan 2 program keahlian.
11. Seleksi pada jalur prestasi rapor ditentukan berdasarkan nilai rapor semester 1 hingga semester 5 pada kelompok mata.
12. Terdapat kuota sebesar 10 persen untuk jalur prioritas. Pendaftar pada jalur ini dapat memilih 1 SMK Negeri, 1 SMK Swasta, atau 1 SMK dengan 2 program keahlian.
13. Seleksi pada jalur prioritas juga ditentukan berdasarkan jarak. Jika terdapat beberapa peserta dengan jarak yang sama, maka peserta yang lebih tua akan diberikan prioritas. Namun, jika terdapat beberapa peserta dengan jumlah nilai yang sama, peserta yang lebih tua juga akan diutamakan.