JABAR EKSPRES – Hacker Bjorka membantah tudingan yang mengklaim bahwa dirinya terlibat dalam dugaan kasus kebocoran data institusi Polri.
Melalui channel Telegram ‘Bjorkanism’, hacker Bjorka mengklaim bahwa dirinya tidak terlibat dalam dugaan kasus kebocoran data institusi Polri.
Bahkan Bjorka yang dikenal sebagai sang hacker tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak mengunggah soal apapun yang berkaitan dengan dugaan kasus kebocoran data institusi Polri.
BACA JUGA: Bjorka Berulah Lagi? sang Hacker Terseret Dugaan Kebocoran Data Institusi Polri
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak punya akun lain di berbagai forum alternatif dan jika ada yang menggunakan namanya, itu hanyalah peniru.
“Setelah (forum) Breached ditutup, saya tidak punya akun lain di berbagai forum alternatif.
Jika kamu menemukan seseorang menggunakan namaku, mereka hanyalah peniru,” kata Bjorka di Channel Telegram, dikutip JabarEkspres.com pada Selasa, 30 Maret 2023.
Sebelumnya, nama Bjorka kembali menyita perhatian publik, pasalnya disebut-sebut terlibat dalam dugaan kasus kebocoran data institusi Polri.
Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian menyatakan akan menggandeng pihak lain mulai dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mendalami informasi tersebut.
Hal itu pun disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada awak media.
“Polri, Direktorat Siber masih mendalami kasus tersebut, tentu bekerja sama dengan stakeholder siber lainnya ya, yaitu BAIS, BSSN, BIN dan Kementerian Kominfo,” kata Ahmad Ramadhan, dikutip dari PMJ News pada Senin, 29 Mei 2023.
Meskipun demikian, Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.
Sehingga, pihaknya memastikan untuk tidak cepat-cepat menyimpulkan.
“Pendalaman dulu, masih didalami dulu, kita tidak mau cepat-cepat, kita dalami dulu, yang jelas Bareskrim, dalam hal ini Dittipidsiber dan lainnya masih mendalami,” katanya.
Sebagai informasi perihal isu dugaan kebocoran data institusi Polri muncul dalam unggahan di akun Twitter dengan nama pengguna @darktracer_int.
Berdasarkan pantauan, akun itu pun memperlihatkan informasi bocoran data di sebuah forum internet.
“Setelah BreachForums ditutup, banyak forum muncul sebagai pengganti.