JABAR EKSPRES – Berkaca dari kejadian gempa berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang Kabupaten Cianjur Jawa Barat Senin 21 November 2022 lalu, Pemkot Cimahi menggelar peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebanyak 40 relawan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari 15 kelurahan diberikan pelatihan tekhnis dalam menangani bencana.
Pelatihan yang dilaksanakan dua hari di aula Kecamatan Cimahi Selatan ini melibatkan pihak TNI AD dari Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang).
BACA JUGA: Tren Artis Nyaleg, Begini Tanggapan Warga hingga Kepala Daerah di Bandung Barat
“Kegiatan ini bertujuan untuk optimalisasi peran SDM Tagana dalam mitigasi dan penanggulangan bencana baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana sosial. Termasuk pengelolaan dapur umum dalam penanganan bencana,” ujar Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan, Selasa (30/5/2023)
Dalam catatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas pada Sesar Cimandiri.
Sesar gempa merupakan patahan yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dikarenakan pergerakan atau pergesekan patahan itu sendiri.
Tak jauh dengan hal itu, Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer mulai dari Ngamprah Padalarang Kabupaten Bandung Barat hingga Palintang Pasirwangi Ujung Berung Kota Bandung juga berpotensi menyebabkan bencana alam.
“Cimahi berada di sesar lembang dengan potensi bencananya yang besar. Maka dari itu Tagana perlu peningkatan kapasitas SDM. Keahlian dari para Tagana mutlak diperlukan. Ini bagian dari konsistensi pemerintah daerah dalam kebaradaan Tagana untuk pelayanan kebencanaan kepada masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Cimahi Ahmad Saefullah mengatakan, jumlah anggota Tagana di Kota Cimahi saat ini belum mencapai angka ideal.
“Idealnya 200 anggota, saat ini kita hanya memiliki 40 anggota Tagana,” kata Ahmad Saefullah.
Meski demikian, ia berharap jumlah tersebut bisa menangani berbagai bencana yang terjadi di Kota Cimahi. Khususnya resiko bencana Sesar Lembang.
“Potensi bencana di Cimahi secara umum yakni Sesar Lembang. Bagaimana kita mengantisipasi dan penanganannya. Kalau bencana-bencana kecil seperti kebakaran, rumah roboh, penanganan hewan buas, itu sering ditangani oleh Tagana bersama dengan pihak-pihak lain dari Damkar, BPBD, TNI dan Polri,” katanya.