JABAR EKSPRES – Rusia melancarakan gelombang serangan udara besar-besaran ke Kyiv pada dini hari Senin, 29 Mei 2023 menggunakan drone dan rudal jelajah.
Administrasi militer Ibu Kota Ukraina mengatakan pasukan pertahanan menembak jatuh lebih dari 40 target.
Dalam serangan udara ke-15 Rusia di kota Kyiv pada bulan Mei dan serangan semalam kedua berturut-turut dan dengan intensitas yang sama.
Namun, dalam serangan tersebut terjadi kerusakan besar dan tidak ada korban jiwa.
“Malam yang berat untuk ibu kota,” kata Walikota Kyiv Vitali Klitschko di saluran pesan Telegram.
Serangan itu mengikuti rentetan drone terbesar yang diluncurkan di Kyiv pada malam sebelumnya, yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Dalam serangan pada Minggu, 28 Mei 2023 terdapat 36 drone jatuh di Kota Kyiv.
Kemudian, dalam serangan hari Senin ini, Rusia menggunakan kombinasi drone Shahed buatan Iran dan rudal jelajah.
“Dengan serangan terus-menerus ini, musuh berusaha membuat penduduk sipil berada dalam ketegangan psikologis yang dalam,” kata Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Serhiy Popko.
Saat ini tidak ada komentar segera dari Moskow tentang serangan Rusia yang terjadi di kota Kyiv.
Dengan serangan balasan Ukraina yang telah lama dijanjikan untuk merebut kembali wilayah yang diambil oleh Rusia dalam bulan ke-15 perang, Moskow telah mengintensifkan serangannya yang menargetkan infrastruktir dan pasokan militer.
Sementara, Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan di dalam Rusia.
Serangkaian serangan di dalam negeri telah menargetkan infrastruktir militer, energi dan transportasi dengan Moskoow menyalahkan Kyiv atas serangan tersebut.